Mohon tunggu...
Wandi Pahude
Wandi Pahude Mohon Tunggu... Lainnya - Lebih senang jalan-jalan.

Receh sekali.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Puisi | Gelap

27 Agustus 2020   03:26 Diperbarui: 27 Agustus 2020   03:28 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Merajut, menjahit utuh tanpa celah

Tahun-tahun berlalu tak ada yang kelihatan luntur

Warna di permukaan kain masih sangat jelas, tak ada noda

Satu dua kali hampir ternoda

Merawat, menjaga, mulai ada celah

Warna sudah tak jelas, beruntung belum ada noda

Sekali lagi hampir memudar

Dan aku sadar itu hanya kain usang

Kapan saja bisa di kotori oleh siapa saja

Bisa dengan tanganku atau dengan tangan orang lain

Kotoran dan noda terkadang menjelma sebuah senyuman

Entah itu senyummu atau orang lain

Akhirnya, aku sadar. Ternyata aku bukan merawat kain sutra

Dan kau, terus merawat kebohongan tentang sutra yang ternyata hanya sebuah kain usang

Sekarang aku mulai bisa meraba mana kain biasa atau kain sutra....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun