Mohon tunggu...
Mohammad Hisyam Muzaki
Mohammad Hisyam Muzaki Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta

Saya mahasiswa aktif UIN Raden Mas Said Surakarta program studi Hukum Keluarga Islam.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perceraian: Analisa, Faktor, Dampak, dan Solusi

6 Maret 2024   17:36 Diperbarui: 6 Maret 2024   17:46 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

B. Tradisi: Seperti Tradisi Boro, Tradisi Boro adalah tradisi yang membolehkan suami menikah lagi tanpa izin istri pertama, yang banyak terjadi di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Tradisi boro dapat menyebabkan perempuan mudah ditinggalkan oleh suami, dan merasa tidak dihargai, tidak dicintai, dan tidak bahagia dalam pernikahan.

C. Pengaruh Lingkungan: Pengaruh lingkungan adalah pengaruh yang berasal dari orang-orang di sekitar pasangan, seperti keluarga, teman, tetangga, atau media sosial. Pengaruh lingkungan dapat berupa dukungan, saran, kritik, desakan, godaan, atau gangguan yang dapat mempengaruhi keputusan, sikap, atau perilaku pasangan dalam pernikahan.

Dampak dan Akibat Perceraian

Dampak dan akibat perceraian dapat dibagi menjadi dua, yaitu dampak pada pasangan yang bercerai dan dampak pada anak-anak. Dampak pada pasangan yang bercerai, antara lain:

- Stres: Stres adalah kondisi psikologis yang ditandai dengan ketegangan, kecemasan, kesedihan, atau kebingungan akibat perceraian. Stres dapat mengganggu kesehatan, kinerja, dan kualitas hidup pasangan yang bercerai.

- Depresi: Depresi adalah gangguan mood yang ditandai dengan perasaan sedih, putus asa, bersalah, atau tidak berharga akibat perceraian. Depresi dapat menyebabkan pasangan yang bercerai kehilangan minat, motivasi, dan harapan dalam hidup.

- Kemiskinan: Kemiskinan adalah kondisi ekonomi yang ditandai dengan ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar, seperti makanan, pakaian, tempat tinggal, atau kesehatan akibat perceraian. Kemiskinan dapat menyebabkan pasangan yang bercerai mengalami kesulitan, keterbatasan, dan ketidakadilan dalam hidup.

Dampak pada anak-anak, antara lain:

- Trauma: Trauma adalah luka batin yang ditimbulkan oleh pengalaman yang menyakitkan, menakutkan, atau mengancam jiwa, seperti perceraian orang tua. Trauma dapat menyebabkan anak-anak mengalami gangguan emosional, perilaku, atau kognitif.

- Kesehatan: Kesehatan adalah kondisi fisik dan mental yang bebas dari penyakit, cacat, atau gangguan akibat perceraian orang tua. Kesehatan dapat terganggu oleh stres, depresi, kurang gizi, atau penyakit menular yang dialami oleh anak-anak.

- Pendidikan: Pendidikan adalah proses belajar mengajar yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap anak-anak akibat perceraian orang tua. Pendidikan dapat terhambat oleh rendahnya prestasi, tingginya tingkat putus sekolah, atau kurangnya dukungan dari orang tua atau guru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun