Dalam paradigma ini, bangunan tidak hanya difokuskan pada aspek fisik, tetapi juga pada nilai-nilai spiritual dan keberlanjutan, sehingga menghindari kesombongan dan pemborosan.Â
QS. Saba: 13 mengingatkan bahwa segala yang diciptakan hendaknya menjadi bentuk syukur kepada Allah, sebagaimana keluarga Daud diperintahkan untuk bekerja dalam rangka menunjukkan rasa syukur mereka. Prinsip ini relevan dalam arsitektur sebagai upaya menciptakan ruang-ruang yang mencerminkan keharmonisan spiritual, sosial, dan ekologis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H