Dengan sedikit kesal aku membalasnya
" aku kan berangjat pukuL 6. 18 karena aku kerumah temanku terlebih dahulu,, Â yasudah kalo ayah tak ingin mengantarkan nya padaku, Â aku tdk memaksa"
Kesal memang sangat kesal ingin rasanya membahas masa lalu yang tak pernah diperhatikan sampai sekarang, Â sampai - sampai aku iri pada adikku yang diperhatikan jika ada yang ketinggalan pasti ia antarkan, Â sedangkan aku.. Huh sudahlah ak sangat benci jika sudah seperti ini... Â Dan akhirnya akupun menangis sambil cas hpku di depan, Â tanpa sepengetahuan teman teman kecuali devon teman sekelas ku karena dia sedang main game di depan ku sedangkan yang lain ada di bangku masing masing...
Devon : hey kamu kenapa?
Aku hanya diam dan menangis, aku tak menggubrisnya sama sekali walaupun dia bertanya aku benar -- benar tidak peduli..
Ingin sekali aku berkata pada ayahku..
Kenapa jika aku yang seperti ini ayah tak mau mengantarkannya, padahal adik adik ku sering ayah antarkan,,padahal mereka sejak kecil denganmu,,sedangkan aku bersma nenek,, biaya sekolahpun tak semuanya engkau biayai, aku tak pernah meminta jika setiap ada pembayaran, hanya sebagian aku minta padamu selebih nya nenek yang bayar semuanya dari dulu hingga sekarang, sampai -- sampai nenek banyak hutang...terkadang aku iri pad yang lainnya yang selalu bersama sama dengan kedua orang tua nya,sedangkan aku,,seperti tak punya orang tua..
Bel sekolah pun mulai terdengar... aku pun bergegas untuk pulang karena aku harus mengajar ngaji di perumahan perum..
Tapi sesampainya aku dirumah aku menangis lumayan lama kaarena sakit hati karena tadi ayahku begitu padahal aku sangat lapar... tak lama, ibu tiri ku whatsapp...
Ibu tiri : teh mau makan gak ? ini ibu mau beli mie ayam..
Aku : tak usah bu aku sudah makan tadi dan aku akan berangkat mengajar sekarang..