3. Partisipasi Masyarakat Lokal
Keberhasilan ICZM bergantung pada partisipasi masyarakat lokal dalam pengelolaan sumber daya, pengawasan lingkungan, dan kegiatan konservasi.
4. Implementasi dan Pemantauan
ICZM memasuki tahap implementasi setelah perencanaan selesai. Ini mencakup penanaman mangrove, pembangunan infrastruktur ramah lingkungan, atau restorasi terumbu karang. Pemantauan yang berkelanjutan dilakukan untuk mengukur hasil program.
Proses Pengembangan ICZM di Indonesia
1. Kajian Awal dan Identifikasi Masalah
Tahap ini melibatkan pengumpulan data terkait kondisi lingkungan, sosial, dan ekonomi pesisir. Beberapa aspek yang diperhatikan meliputi:
- Ekosistem kritis: Mangrove, padang lamun, dan terumbu karang.
- Dinamika sosial: Mata pencaharian masyarakat lokal.
- Kerentanan lingkungan: Risiko bencana seperti tsunami atau banjir rob.
2. Zonasi Wilayah Pesisir
Zonasi merupakan langkah penting dalam ICZM untuk mengatur tata ruang pesisir. Zonasi melibatkan pembagian kawasan menjadi beberapa kategori, seperti:
- Kawasan konservasi.
- Kawasan budidaya.
- Kawasan pariwisata.
- Kawasan pelabuhan atau industri.
Zonasi ini bertujuan untuk mengurangi konflik antar-pengguna sumber daya pesisir.
3. Pelibatan Multi-Pemangku Kepentingan