"Apakah kita berbuat lebih baik bila kita menghina orang lain, menceritakan kelemahan orang lain? Apakah kita tidak menghina tuhan, bila kita kurbankan kemurnian badan kita? Tuhan menderita karena kita tidak punya perasaan malu".
"Kita pun sering terikat pada manusia, pada suatu tugas yang tidak enak, maka kita lari daripadanya. Namun menjadi pengikut Yesus berarti ikut dipaku di salib. Sanggupkah kita menyelesaikan tugas perutusan kita? bukankah kita diutus untuk berbagi?"
"Ketaatan Tuhan Yesus inilah yang mendatangkan penebusan dosa bagi manusia. Berkurban itu memang pahit, bila ditanya “mengapa”?, namun membahagiakan bila dilaksanakan dengan ikhlas. Kurban Kristus adalah jaminannya. Percayakah kita bahwa jalan salib apa pun bagi kita menjadi jalan bahagia? Percayakah kita bahwa kurban mana pun membawa berkat bagi kita? Itu semua berkat salib Kristus"
"Kita pun didampingi Maria baik dalam suka mau pun duka, baik dalam hidup mau pun dalam kematian. Apakah kita pun sabar mendampingi sesama yang menderita? Apakah kita yang telah dipersatukan dalam Ekaristi dan mau diutus untuk berbagi?"
"Kalau biji gandum tidak jatuh ke tanah dan mati, ia tinggal sendirian! Namun bila ia mati, ia berbuah banyak.” Bagi kita orang Kristen, maut tidak boleh menakutkan; bila kita mengikuti Yesus pada jalan salib hidup kita, maka Ia akan menyediakan pula bagi kita hari Paskah yang cerah".
"kerelaan Yesus mengesampingkan otoritas ilahi-Nya untuk menyediakan jalan keselamatan melalui pengorbanan-Nya".
Semoga bermanfaat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H