Mohon tunggu...
HiQudsStory
HiQudsStory Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Writer, Full time Blogger

Pemilik blog https://mlaqumlaqu.com. Akun instagram @hiquds, twitter @hi_quds

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Jelajah Jejak 0 Kilometer Batavia di Night at Museum Bahari

16 Oktober 2022   19:18 Diperbarui: 16 Oktober 2022   20:07 731
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rombongan tour night at museum Wisata Kreatif Jakarta

Salah satu objek wisata yang saya sukai yaitu berkunjung ke museum. Mengenal sejarah peradaban masa lalu dan cerita di balik suatu benda atau bangunan sering kali membuat saya membayangkan kehidupan di jaman itu. 

Kalau wisata museum yang biasa dilakukan di pagi hingga sore hari, kali ini saya mencoba mengikuti wisata museum di malam hari. Yup, museum at night yang saya ikuti bareng rekan-rekan di Wisata Kreatif Jakarta ini menjadi pengalaman pertama saya mengikuti trip wisata museum di malam hari.

Objek wisata museum yang akan saya kunjungi kali ini yaitu Museum Bahari dan Menara Syahbandar yang berada di daerah Pasar Ikan, Jakarta Utara. Lokasinya sendiri tidak terlalu jauh dari pusat wisata Kota Tua, kurang lebih 1 kilometer kami tempuh dengan berjalan kaki. 

Alhamdulillah cuaca pada Jumat (14/10) malam itu cukup cerah, mendukung banget nih untuk mengadakan perjalanan wisata. Walau begitu saya sudah menyiapkan payung untuk berjaga-jaga bila hujan turun, karena cuaca di ibukota saat ini yang sering hujan.

Tour Night at Museum bersama Wisata Kreatif Jakarta ini dipandu oleh mbak Ira Latief yang juga sebagai founder dari Wisata Kreatif Jakarta dan juga mbak Yuli. Kebetulan sekali trip kali ini ada sekitar 40 orang jadi dibagi 2 rombongan dan saya mengikuti rombongan yang dipandu mbak Ira. 

Untuk sampai di lokasi Menara Syahbandar, saya menggunakan transportasi TransJakarta jurusan Blok M-Kota dari halte Monas dan turun di halte Museum Fatahillah. 

Dari halte Museum Fatahillah saya bergabung dengan Buncha Elisa dan Mak Neng Tanti dan kami lanjut dengan berjalan kaki menuju Menara Syahbandar yang jaraknya sekitar 800 meter.

Menara Syahbandar sebagai jejak sejarah titik 0 kilometer Batavia

dokpri @hiquds
dokpri @hiquds
Meeting point kali ini sekaligus sebagai trip pertama yaitu di Menara Syahbandar yang berlokasi di Jalan Pasar Ikan No.1, Jakarta Utara. Bangunan Menara Syahbandar ini tepat berada di pinggir jalan di mana banyak kendaraan berat yang melintas seperti truk dan kontainer. 

Sejarah singkat Menara Syahbandar dahulunya merupakan menara pengawas kapal yang keluar masuk kota Batavia pada jaman penjajahan Belanda. Selain sebagai menara pengawas, 

Menara Syahbandar juga berfungsi sebagai kantor pabean tempat mengumpulkan pajak atas barang-barang yang dibongkar di pelabuhan Sunda Kelapa (sekarang Tanjung Priok).

dokpri @hiquds
dokpri @hiquds

dokpri @hiquds
dokpri @hiquds

salah satu prasasti, dokpri @hiquds
salah satu prasasti, dokpri @hiquds

Dibangun sejak tahun 1839, bangunan yang telah berumur hampir 200 tahun ini semakin miring keberadaannya akibat kontur tanah dan juga kendaraan-kendaraan berat yang melintas yang mengakibatkan tanah di sekitar bangunan menjadi miring. 

Itulah sebabnya Menara Syahbandar ini juga dikenal dengan julukan Menara Miring atau Menara Goyang karena terasa bergoyang ketika ada kendaraan yang melintas. 

Pantas saja ketika saya menaiki bangunan yang berlantai 5 setinggi 12 meter ini kepala saya terasa pusing dan condong miring. Namun effort menaiki bangunan Menara Syahbandar ini terbalas dengan pemandangan dari atas yang sungguh indah dengan kerlip-kerlip lampu dan pemandangan laut di malam hari.

pemandangan di atas Menara Syahbandar, dokpri @nengtanti
pemandangan di atas Menara Syahbandar, dokpri @nengtanti

Menara Syahbandar pada jaman pemerintahan Belanda menjadi titik Nol Kilometer Batavia, kalo sekarang titik nol nya berada di Monas. Menariknya lagi di bagian bawah Menara Syahbandar terdapat semacam ruangan pengasingan dan juga perlindungan berupa ruangan kecil yang konon terdapat lorong yang tembus ke Museum Fatahilah atau Stadhuis hingga Mesjid Istiqlal, namun sekarang ditutup untuk umum. 

Di area Menara Syahbandar sendiri terdapat 2 gedung lain yang berada di depan dan di samping menara yang kini berfungsi sebagai tempat prasasti, koleksi foto dan sejarah berdirinya Menara Syahbandar.

dokpri @nengtanti
dokpri @nengtanti

Museum Bahari dan sejarah kebaharian dan kenelayanan Indonesia

Beranjak dari Menara Syahbandar, kami bergerak menuju Museum Bahari yang jaraknya tidak begitu jauh sekitar 100 meter. Museum Bahari adalah museum yang berada di bawah kewenangan Dinas Kebudayaan Permuseuman, Pemerintah Propinsi DKI Jakarta. 

Koleksi tentang kebaharian dan kenelayanan Indonesia dari Sabang hingga Merauke ada di Museum Bahari ini. Pada masa pendudukan Belanda dan Jepang, Museum Bahari menjadi tempat penyimpanan barang dagangan utama rempah-rempah dan stok logistik.

salah satu ruangan koleksi lampu suar, dokpri @elisakoraag
salah satu ruangan koleksi lampu suar, dokpri @elisakoraag

Menempati bangunan 2 lantai, Museum Bahari ini meyimpan berbagai koleksi sejarah kebaharian dan kenelayanan bangsa Indonesia, mulai dari meriam VOC, kapal laut dan kapal nelayan berbagai daerah di Indonesia, phinisi, alat navigasi, dokumentasi pelayaran, rempah-rempah, lukisan dan banyak lagi. Museum Bahari yang buka setiap hari ini tiket masuknya terbilang murah meriah, yaitu sebesar IDR5.000/orang.

spot foto outdoor Museum Bahari, dokpri @hiquds
spot foto outdoor Museum Bahari, dokpri @hiquds

Walau pernah terjadi kebakaran di salah satu sisi bangunan, namun kondisi Museum Bahari kini sudah dalam perbaikan dan dapat dikunjungi kembali. Berharap musibah tersebut tidak terulang kembali, karena banyaknya koleksi peninggalan sejarah kelautan Indonesia berada di sana.

di pintu masuk Museum Bahari, dokpri @elisakoraag
di pintu masuk Museum Bahari, dokpri @elisakoraag

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun