Museum Bahari dan sejarah kebaharian dan kenelayanan Indonesia
Beranjak dari Menara Syahbandar, kami bergerak menuju Museum Bahari yang jaraknya tidak begitu jauh sekitar 100 meter. Museum Bahari adalah museum yang berada di bawah kewenangan Dinas Kebudayaan Permuseuman, Pemerintah Propinsi DKI Jakarta.Â
Koleksi tentang kebaharian dan kenelayanan Indonesia dari Sabang hingga Merauke ada di Museum Bahari ini. Pada masa pendudukan Belanda dan Jepang, Museum Bahari menjadi tempat penyimpanan barang dagangan utama rempah-rempah dan stok logistik.
Menempati bangunan 2 lantai, Museum Bahari ini meyimpan berbagai koleksi sejarah kebaharian dan kenelayanan bangsa Indonesia, mulai dari meriam VOC, kapal laut dan kapal nelayan berbagai daerah di Indonesia, phinisi, alat navigasi, dokumentasi pelayaran, rempah-rempah, lukisan dan banyak lagi. Museum Bahari yang buka setiap hari ini tiket masuknya terbilang murah meriah, yaitu sebesar IDR5.000/orang.
Walau pernah terjadi kebakaran di salah satu sisi bangunan, namun kondisi Museum Bahari kini sudah dalam perbaikan dan dapat dikunjungi kembali. Berharap musibah tersebut tidak terulang kembali, karena banyaknya koleksi peninggalan sejarah kelautan Indonesia berada di sana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H