Mohon tunggu...
Hiqma Nur Agustina
Hiqma Nur Agustina Mohon Tunggu... Dosen - Penulis, dosen, peneliti, penikmat sastra, dan traveler

Penulis adalah staf pengajar di English Department, Politeknik Negeri Malang.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Apa yang Perlu Kita Lihat dari Orang Lain?

5 Januari 2023   07:39 Diperbarui: 5 Januari 2023   07:54 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pencapaian seseorang dapat menjadi motivasi eksternal bagi orang lain (dokpri)

Kita adalah makhluk sosial yang hidup dan berinteraksi dengan orang lain. Kita pasti menjumpai banyak orang dalam keseharian. Berbagai macam tipe orang hadir dan mewarnai hidup kita. Ada orang yang dapat memberikan pengaruh positif. Ada juga orang yang memberikan pengaruh negatif. Lucunya, kedua pengaruh ini hadir tanpa kita minta, tanpa permisi, namun mampu membuat kita sedikit demi sedikit berubah atau terpengaruh. Baik kita sadari maupun tidak.

Inilah betapa pentingnya memilih teman-teman yang baik supaya kita terhindar dari hal-hal negatif yang berdampak pada pola berpikir dan gaya hidup kita. Pertemanan yang sehat akan menyehatkan gaya berpikir dan kebiasaan sehari-hari.

Saya akan membagikan tips tentang hal apa saja yang perlu kita lihat dari orang lain sehingga dapat memberikan dampak positif bagi kehidupan kita.

1. Cerita sukses

Cerita sukses sering mengisahkan pencapaian, prestasi, perjuangan yang tidak kenal menyerah dari seseorang. Lika-liku perjuangan ini terkadang tidak diketahui oleh orang lain selain orang yang mengalaminya. Kesuksesan seseorang pasti mampu diraih berkat sikap tekun, rajin, ikhtiar yang terus-menerus, kedekatan dengan Sang Maha Kuasa, pantang menyerah dan memiliki semangat yang tidak pernah padam. Dengan mendengar dan membaca cerita sukses seseorang maka kita pun dapat belajar dan mengevaluasi diri tentang kebiasaan dan gaya hidup orang lain untuk dijadikan sebagai motivasi ekternal.

2. Perjalanan hijrah

Beberapa waktu ini kata hijrah sering kita dengar dan baca dari beberapa public figure yang memutuskan untuk melakukan perubahan dalam hidupnya. Proses hijrah ini dimaknai oleh mereka sebagai sebuah proses menemukan jalan untuk lebih dekat kepada Tuhan Sang Maha Pencipta. Ada nilai-nilai religius yang mewarnai proses hijrah mereka yang sungguh sangat menginspirasi untuk diteladani.

3. Kisah penyintas

Kata penyintas adalah istilah dalam bahasa Indonesia terjemahan dari kata bahasa Inggris survivor. Penyintas adalah seseorang yang berhasil menjadi pemenang dari perjuangan untuk keluar dari kondisi keterpurukan, rasa sakit yang mendera, penderitaan yang berkepanjangan yang tidak jarang terjadi selama kurun waktu yang cukup panjang. Beberapa penyintas yang cukup akrab di telinga kita adalah penyintas kanker, penyintas korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Para penyintas ini tergolong ke dalam kelompok orang-orang yang kuat dan tangguh dalam mengatasi penderitaan baik dalam bentuk fisik dan psikis dalam waktu yang lama. Dari mereka sosok-sosok yang tangguh dan kuat, kita akan belajar banyak hal baik untuk menjadi manusia yang tidak gampang menyerah menghadapi ketetapan yang digariskan Sang Illahi.

4. Kebaikan seorang teman dan lupakan kesalahan

Ada kalimat bijak, "Ingatlah kebaikan seseorang yang pernah dia lakukan terhadap kita. Lupakan kesalahan yang pernah dia lakukan." Kalimat ini sangat berarti untuk mengingatkan bahwa setiap kebaikan yang orang lain lakukan kepada kita selalu bernilai, sedangkan kesalahan yang dia lakukan adalah hal yang manusiawi. Jangan suka mengungkit kesalahan orang apalagi yang dilakukannya di masa lalu. Selain tidak berguna, malah membuat kita jadi manusia pembenci dan pendendam. Tidak ada guna sama sekali.

5. Hal positif 

Manusia memiliki dua hal yang saling bertolak belakang. Ada hal positif, seperti pantang menyerah, rajin, semangat bekerja, memiliki kreatifitas dan inovasi, pemaaf, suka menolong tanpa pamrih dan sebagainya. Juga memiliki sikap dan perilaku yang menjadi kontradiksi, seperti hobi gossip, sombong, pelit, malas, boros, suka menunda pekerjaan, dan lain sebagainya. Dari dua sisi tersebut, hal positif yang dimiliki oleh seorang teman atau rekan kerja yang kita jadikan contoh dan pengingat. Ketika masih banyak perilaku negatif yang kita miliki, maka kita perlu menjadikan sifat positif teman sebagai acuan untuk berubah, memperbaiki diri, mengevaluasi untuk menjadi insan yang lebih baik di mata Tuhan Yang Maha Kuasa. 

Hal-hal yang identik dengan penampilan fisik, bersifat abstrak, yang orang lain tampilkan seperti penampilan yang mengedepankan barang-barang mahal atau branded, kekayaan, hobi nyeleneh atau aneh, bukanlah hal baik yang perlu kita lihat dan jadikan acuan. Selain tidak akan memberikan dampak yang baik bagi kita juga bisa membentuk kita sebagai manusia yang konsumtif, tidak bersyukur, kerap bergunjing alias ghibah dan membandingkan hidup kita dengan orang lain.

Mulailah dari berpikir, bersikap, dan berbicara positif dari sekarang bukan besok apalagi nanti.

Malang, 5 Januari 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun