Infrastruktur di Indonesia masih belum merata, dengan beberapa wilayah yang memiliki infrastruktur transportasi yang terbatas, seperti jalan raya dan pelabuhan.
Ketidakmerataan infrastruktur transportasi membatasi potensi ekspor Indonesia, terutama dari daerah yang jauh dari pusat infrastruktur utama, serta memperlambat upaya Indonesia untuk meningkatkan daya saing ekspornya di pasar global.
3.International Shipment Score
International Shipments Score adalah skor yang diberikan untuk mengukur efisiensi dan efektivitas sistem pengiriman internasional di suatu negara. Skor ini dinilai dalam skala 1 hingga 5, di mana skor yang lebih tinggi menunjukkan sistem pengiriman internasional yang lebih baik dan lebih efisien
Indonesia, dengan International Shipments Score sebesar 3.0 dan peringkat 57, tertinggal dari negara-negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand dalam hal efisiensi pengiriman internasional.
Perbaikan dalam pengembangan infrastruktur transportasi dan peningkatan efisiensi dalam proses pengiriman akan sangat penting untuk meningkatkan daya saing Indonesia di pasar internasional
4.Logistics Competence and Quality Score
Logistics Competence and Quality Score adalah skor yang diberikan untuk menilai tingkat kompetensi dan kualitas sistem logistik di suatu negara. Skor ini biasanya diukur dalam skala 1 hingga 5, di mana skor yang lebih tinggi menunjukkan kompetensi dan kualitas logistik yang lebih baik.
Indonesia, dengan Logistics Competence and Quality Score sebesar 2.9 dan peringkat 65, tertinggal dari negara-negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand dalam hal kompetensi dan kualitas logistik.
Peningkatan investasi dalam pengembangan infrastruktur dan pelatihan tenaga kerja akan sangat penting untuk meningkatkan kompetensi dan kualitas logistik Indonesia, sehingga dapat bersaing lebih baik di pasar internasional.
5.Timeliness Score
Timeliness Score adalah skor yang diberikan untuk mengukur ketepatan waktu dalam pengiriman barang ke pelanggan atau negara lain. Skor ini biasanya dinilai dalam skala 1 hingga 5, di mana skor yang lebih tinggi menunjukkan tingkat ketepatan waktu yang lebih baik dalam pengiriman barang.