Mohon tunggu...
HIMIESPA FEB UGM
HIMIESPA FEB UGM Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Himpunan Mahasiswa Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada

Himpunan Mahasiswa Ilmu Ekonomi (HIMIESPA) merupakan organisasi formal mahasiswa ilmu ekonomi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada DI Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pengantar Ekonomika Perilaku

31 Juli 2024   23:25 Diperbarui: 31 Juli 2024   23:36 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Representasi bentuk ekstensif dari permainan ultimatum dua penawaran. Pemain 1 dapat menawarkan proposal yang adil (Even Split) atau tidak adil (Uneven Split); pemain 2 dapat menerima (Accept) atau menolak (Reject).

Jika anda menganggap penolakan ini adalah hal yang benar maka sebenarnya sikap penolakan itu merupakan pilihan yang kontradiktif terhadap teori ekonomi klasik. Yang berarti pilihan tersebut bersifat tidak rasional. Pilihan rasionalnya adalah pemain kedua menerima tawaran apapun, meskipun pemain pertama hanya memberikan Rp100.000 untuk pemain kedua. Yang dimaksudkan disini adalah, biar bagaimanapun Rp100.000 lebih baik daripada tidak mendapatkan uang sepeserpun. Tetapi kita juga perlu memahami bahwa perilaku manusia tidak hanya dimotivasi oleh keuntungan, tetapi juga dibentuk oleh nilai atau gagasan lain seperti keadilan, ketidakadilan, dorongan sosial dan bahkan balas dendam (Frank H. Knight 1997). Ultimatum game menunjukkan bahwa orang tidak selalu dapat diprediksi dan bersikap rasional seperti yang dimodelkan oleh banyak ekonom klasik.

Dalam artikel ini, kita telah membahas konsep-konsep dalam studi tentang ekonomi perilaku. Dengan melihat perilaku manusia dari sudut pandang ekonomi, kita dapat memahami bagaimana faktor-faktor psikologis, sosial, dan kognitif memengaruhi keputusan ekonomi individu dan kelompok. Dari teori-teori di atas kita dapat melihat betapa kompleksnya interaksi antara faktor-faktor ini dan dampaknya pada pasar dan sebuah kebijakan secara umum. Pemahaman yang lebih baik tentang ekonomi perilaku tidak hanya memberikan wawasan yang lebih dalam tentang perilaku ekonomi, tetapi juga dapat membantu merumuskan kebijakan yang lebih efektif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Dengan terus memperdalam penelitian dalam bidang ini, kita dapat mengembangkan strategi-strategi yang lebih baik untuk menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan berkelanjutan secara ekonomi dan berbagai hal lain.

Reference

Adam Smith Institute. (2014). Adam Smith Institute. Adam Smith Institute. https://www.adamsmith.org/the-theory-of-moral-sentiments

Ahlstrom, L. (2023, August 30). Ultimatum Game. INOMICS. https://inomics.com/terms/ultimatum-game-1538668

Andersson, O., Holm, H. J., Tyran, J. R., & Wengstrm, E. (2016). Deciding for others reduces loss aversion. Management Science, 62(1), 29-36.

Hayes, A. (2019). What Is Irrational Exuberance? Investopedia. https://www.investopedia.com/terms/i/irrationalexuberance.asp

Hayes, A. (2022, July 7). Herd Instinct Definition. Investopedia. https://www.investopedia.com/terms/h/herdinstinct.asp

Kahneman, D., & Tversky, A. (2013). Prospect theory: An analysis of decision under risk. In Handbook of the fundamentals of financial decision making: Part I (pp. 99-127).

Lieder, F., Griffiths, T. L., M. Huys, Q. J., & Goodman, N. D. (2018). The anchoring bias reflects rational use of cognitive resources. Psychonomic bulletin & review, 25, 322-349.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun