Mohon tunggu...
HIMIESPA FEB UGM
HIMIESPA FEB UGM Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Himpunan Mahasiswa Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada

Himpunan Mahasiswa Ilmu Ekonomi (HIMIESPA) merupakan organisasi formal mahasiswa ilmu ekonomi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada DI Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Utang Publik dan Pertumbuhan Ekonomi: Kasus Negara-negara Emerging Market

20 Maret 2020   21:09 Diperbarui: 21 Maret 2020   16:34 1253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Model Regresi Bal dan Rath (2014)

Oleh: Stephanie Dame Augustine  (Ilmu Ekonomi 2018) dan Christian Tangkere  (Ilmu Ekonomi 2018), Staf Departemen Kajian dan Penelitian HIMIESPA FEB UGM 2019

Latar Belakang
Permasalahan utang pemerintah merupakan salah satu topik hangat perekonomian yang tak pernah lekang oleh waktu. Beberapa pihak menganggap keberadaan utang pemerintah merupakan sesuatu yang buruk dan dapat melemahkan perekonomian negara. Namun, terdapat juga pihak-pihak yang menganggap keberadaan utang pemerintah sebagai suatu langkah awal untuk pertumbuhan ekonomi.

Dalam dua puluh tahun terakhir, utang pemerintah pusat Indonesia telah meningkat sebesar 96,74 persen dari sekitar 127,407 triliun Rupiah pada 1996 menjadi sekitar 3,89 kuadriliun pada 2016 (The World Bank, 2019a). Peningkatan utang pemerintah pusat Indonesia diikuti pula berbagai macam faktor, termasuk perubahan kurs dan pertumbuhan produk domestik bruto.

Oleh karena itu, terdapat perbedaan tren jika dilihat dari rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Rasio utang terhadap PDB Indonesia menunjukkan tren yang fluktuatif. Walaupun diawali tren penurunan sejak 1998, mulai 2012, indikator perekonomian ini menunjukkan tren peningkatan (The World Bank, 2019b).

Salah satu tujuan utang pemerintah adalah untuk membiayai belanja sektor publik yang diharapkan dapat berdampak kepada pertumbuhan ekonomi. Dalam tiga tahun terakhir, total gross public sector debt position Indonesia telah meningkat sebesar 28,21 persen dari Rp7.309.661 miliar pada kuartal IV 2016 (Bank Indonesia, 2017) menjadi Rp9.371.941,29 miliar pada kuartal IV 2018 (Bank Indonesia, 2019).

Berdasarkan data  dari International Monetary Fund, terlihat bahwa besarnya rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) di suatu negara berbeda pada setiap klasifikasi kondisi perekonomian. Pada 2017, negara maju memiliki rata-rata rasio utang terhadap PDB sebesar 266 persen. 

Sedangkan, negara berkembang memiliki rata-rata rasio utang terhadap PDB sebesar 168 persen dan negara berpenghasilan rendah sebesar 77 persen. Dalam sumber yang sama, Mbaye dan Badia (2019) mengungkapkan bahwa negara maju cenderung memiliki tingkat utang terhadap PDB yang tinggi.

Sedangkan, negara-negara emerging markets memiliki tingkat utang terhadap PDB yang bervariasi dan negara berpenghasilan rendah umumnya memiliki tingkat utang terhadap PDB yang rendah.

Menurut The Economist (2017), emerging market merupakan istilah yang digunakan untuk menjelaskan kondisi suatu perekonomian yang tidak terlalu kaya, tidak terlalu miskin, dan tidak terlalu dekat dengan modal asing. Dua karakteristik utama emerging markets adalah tingkat volatilitas dan transisi yang tinggi, baik dalam dimensi ekonomi, politik, sosial, maupun demografis (Mody, 2004).

Sustainability gap yang didefinisikan sebagai perbedaan antara keseimbangan fiskal dan keseimbangan stabilisasi utang (Kose, et al., 2017) merupakan masalah yang sering dihadapi oleh negara-negara emerging markets. Studi ini akan menguji apakah peningkatan maupun penurunan utang publik pemerintah berkorelasi dengan pertumbuhan ekonomi negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun