Mohon tunggu...
HIMIESPA FEB UGM
HIMIESPA FEB UGM Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Himpunan Mahasiswa Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada

Himpunan Mahasiswa Ilmu Ekonomi (HIMIESPA) merupakan organisasi formal mahasiswa ilmu ekonomi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada DI Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Money

Ekonomi Kebahagiaan

27 November 2018   09:08 Diperbarui: 27 November 2018   09:25 1567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Diolah dari World Happiness Report (2018)

Kebahagiaan dari perspektif ekonomi didefinisikan sebagai suatu kepuasaan terhadap kehidupan secara umum. Pakar ahli pertama pada teori kebahagiaan di bidang ekonomi adalah Adam Smith.

Adam Smith dalam the Theory of Moral Sentiments mengatakan, "how many people ruin themselves by laying out money on trinkets of frivolous utility?" Dari kutipan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kebahagiaan tidaklah ditentukan oleh kekayaan yang dimiliki. 

Terlebih lagi, teori kebahagiaan lainnya, seperti yang dikemukakan oleh Robert Frank dan Daniel Kahneman, menyatakan bahwa kemewahan material tidak berhubungan dengan tingkat kebahagiaan individu.

Studi tentang kebahagiaan sendiri dalam perspektif ekonomi atau bisa disebut ekonomi kebahagiaan diprakarsai oleh Richard Easterlin (Graham, 2005). Meskipun Richard Easterlin telah menemukan adanya Easterlin Paradox, aspek pendapatan tetap dimasukkan dalam pengukuran kebahagiaan. Hal ini dikarenakan pendapatan merupakan indikator yang penting untuk mengukur kesejahteraan tetapi tidak cukup untuk menjadi sebuah syarat kebahagiaan (Graham, 2005). Dengan demikian, ekonomi kebahagiaan adalah sebuah studi yang mempelajari hubungan antara kebahagiaan dengan faktor pendapatan dan non-pendapatan yang mempengaruhinya. Semakin tinggi tingkat kebahagiaan maka semakin tinggi pula tingkat kesejahteraan suatu masyarakat, begitu pula sebaliknya.

Apa Manfaat Mempelajari Ekonomi Kebahagiaan?

Ekonomi kebahagiaan tidak dimaksudkan untuk menggantikan pengukuran kesejahteraan yang hanya berbasis pendapatan tetapi untuk melengkapi pengukuran tersebut dengan berbagai aspek lainnya yang mempengaruhinya. 

Oleh karena itu, seringkali penelitian pada ekonomi kebahagiaan dilakukan dengan pertanyaan yang sederhana seperti "Dalam ukuran 0-100, seberapa puaskah Anda dengan kehidupan Anda?" atau "Apakah Anda bahagia?" 

Hal ini dilakukan agar penelitian tersebut dapat memberikan informasi tentang aspek yang benar-benar mempengaruhi tingkat kebahagiaan individu. 

Dengan mempelajari ekonomi kebahagiaan, kita dapat mengetahui berbagai faktor yang meningkatkan atau menurunkan tingkat kebahagiaan individu dan turut memberikan cara untuk meningkatkan kebahagiaan.

Aspek-Aspek dalam Indeks Kebahagiaan

Tingkat kebahagiaan secara umum menurut World Happiness Report diukur dengan menggunakan 6 variabel: pendapatan perkapita, angka harapan hidup, dukungan sosial, kebebasan, persepsi korupsi dan tingkat kedermawanan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun