Dengan memahami kedua model tersebut, kita dapat menggabungkan keduanya sehingga tercipta keseimbangan pasar uang dan pasar valas dengan grafik sebagai berikut.
Faktor Internal
1) Peningkatan Jumlah Uang Beredar
Peningkatan jumlah uang beredar (Ms) akan menyebabkan kenaikan penawaran uang riil meningkat. Dengan begitu, keseimbangan pasar uang akan berubah dengan ditandai penurunan suka bunga domestic--ceteris paribus. Sehingga menyebabkan tingkat pengembalian aset (uang) domestik yang lebih rendah daripada aset (uang) asing. Hal tersebut menyebabkan masyarakat lebih menyukai aset asing. Ketika banyak orang yang lebih memilih memegang aset dalam bentuk dolar, hal ini akan berdampak pada tingginya permintaan terhadap mata uang asing yang berarti rendahnya permintaan terhadap mata uang domestik. Dalam gambar tersebut, terlihat bahwa Ed/f mengalami kenaikan yang berarti terjadi pelemahan nilai mata uang domestic dibanding mata uang asing (depresiasi).
2) Peningkatan Harga Komoditas Secara Umum (Inflasi)
Terjadinya perubahan harga (kenaikan harga)--menyebabkan peningkatan pada variabel P. Namun, ingat bahwa peningkatan P akan secara proporsional diikuti peningkatan Ms. Karena dalam jangka pendek P bersifat tetap (Rigid), maka hal ini akan berdampak pada peningkatan Ms/P. Keseimbangan pasar uang akan berubah dengan ditandai penurunan suka bunga domestic--ceteris paribus. Sehingga menyebabkan tingkat pengembalian aset (uang) domestik yang lebih rendah daripada aset (uang) asing. Hal tersebut menyebabkan masyarakat lebih menyukai aset asing dan menyebabkan depresiasi. Dalam kehidupan nyata, inflasi sangat melekat dengan indikator perekonomian. Inilah sebabnya mengapa inflasi juga berbahaya dalam kaitannya dengan nilai tukar.
Ingat pada teori permintaan uang, preferensi masyarakat terhadap permintaan dipengaruhi tingkat suku bunga (R) dan pendapatan nasional (Y). Untuk pengembangan yang lebih mudah dan dekat dengan kenyataan, ingat kembali pendekatan pengeluaran dalam menghitung pendapatan nasional yang meliputi konsumsi masyarakat (C), investasi swasta (I), pengeluaran pemerintah (G), dan neraca perdagangan (NX)--yang merupakan selisih antara ekspor (X) dengan impor masyarakat (M).