Mohon tunggu...
HIMIESPA FEB UGM
HIMIESPA FEB UGM Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Himpunan Mahasiswa Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada

Himpunan Mahasiswa Ilmu Ekonomi (HIMIESPA) merupakan organisasi formal mahasiswa ilmu ekonomi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada DI Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Pelemahan atau Krisis Rupiah? Refleksi 20 Tahun Pascakrisis Finansial Asia

14 September 2018   15:37 Diperbarui: 15 September 2018   12:15 2183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Refleksi Teoretis: Penyebab Terjadinya Pelemahan Rupiah

Untuk dapat menganalisis sebab terjadinya pelemahan rupiah, penulis akan mengajak pembaca untuk sedikit kembali ke dalam tataran teoretis. Bahasa yang digunakan mungkin akan sedikit terkesan akademis. Namun, penulis akan mencoba untuk menggunakan bahasa yang lebih mudah dipahami khususnya bagi pembaca awam.

 Penulis menggunakan dua teori utama sebagai landasan mengkaji sebab-sebab pelemahan nilai tukar, yakni Interest-parity Equilibriumdan Money Market Equilibrium[3].

Interest-Parity Equilibrium[5]

Teori ini menyatakan bahwa keseimbangan (kesamaan) tingkat pengembalian suku bunga suatu aset antar dua negara ditentukan oleh dua hal, yakni tingkat suku bunga dan nilai tukar kedua negara tersebut. 

Sumber: Mishkin (2010)
Sumber: Mishkin (2010)
Dengan melakukan subtitusi sederhana, maka didapatkan

Sumber: Mishkin (2010)
Sumber: Mishkin (2010)
Keseimbangan dari model tersebut terbentuk dengan gambar sebagai berikut

Sumber: Mishkin (2010)
Sumber: Mishkin (2010)
 

Money-Market Equilibrium[5]

Teori ini menyatakan bahwa keseimbangan di pasar uang terjadi ketika permintaan uang riil sama dengan penawaran uang riil.

Sumber: Mishkin (2010)
Sumber: Mishkin (2010)
Sumber: Mishkin (2010)
Sumber: Mishkin (2010)
Keseimbangan dari model tersebut terbentuk dengan grafik sebagai berikut

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun