Phygital Marketing: Solusi Inovatif untuk Meningkatkan Omzet UMKM di Era Digital
Dalam era digital yang semakin berkembang pesat, pemasaran telah berevolusi dari metode tradisional menjadi pendekatan yang lebih inovatif dan terintegrasi. Salah satu konsep terbaru yang semakin mendapatkan perhatian adalah phygital marketing, sebuah pendekatan yang menggabungkan dimensi fisik dan digital untuk menciptakan pengalaman yang lebih kaya dan bermakna bagi konsumen.Â
Artikel yang ditulis oleh Calvin Young et al. (2023), berjudul Transformasi Phygital Marketing pada UMKM Makanan Cepat Saji Guna Meningkatkan Omzet Pasca Pandemi, memberikan gambaran yang komprehensif tentang bagaimana UMKM di sektor makanan cepat saji dapat memanfaatkan strategi ini untuk bertahan dan berkembang di tengah tantangan pasca pandemi.
Sunshine Cafe dan Resto, sebuah UMKM yang menjadi studi kasus dalam penelitian ini, mengalami penurunan omzet drastis akibat pandemi COVID-19. Pada bulan Mei 2022, bisnis ini terpaksa tutup karena berakhirnya masa sewa ruko yang digunakan, dengan penurunan omzet harian dari Rp 2,5 juta menjadi nol saat lockdown diberlakukan.Â
Namun, melalui implementasi phygital marketing, yang melibatkan rebranding dan penggunaan platform media sosial seperti Instagram dan TikTok, bisnis ini berhasil bangkit kembali dengan omzet harian mencapai Rp 850 hingga 900 ribu. Lebih mengesankan lagi, dengan investasi dalam digital marketing sebesar Rp 3,9 juta per bulan, mereka mencapai pendapatan bulanan sebesar Rp 85.817.000, menghasilkan Return on Advertising Spend (ROAS) yang sangat tinggi, mencapai 2.200% atau 22 kali lipat dari biaya yang dikeluarkan.
Strategi phygital marketing ini tidak hanya relevan untuk UMKM seperti Sunshine Cafe dan Resto, tetapi juga menunjukkan potensi besar dalam mengubah cara bisnis berinteraksi dengan pelanggan mereka di masa depan. Dengan menggabungkan elemen fisik dan digital, phygital marketing memungkinkan bisnis untuk menciptakan pengalaman yang lebih personal dan relevan, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan pada akhirnya, meningkatkan omzet.
***
Phygital marketing, sebagai strategi yang menggabungkan dunia fisik dan digital, telah membuktikan dirinya sebagai pendekatan yang efektif untuk mengatasi tantangan pemasaran modern, terutama di sektor UMKM. Sunshine Cafe dan Resto, seperti yang dijelaskan dalam penelitian oleh Calvin Young et al. (2023), adalah contoh nyata bagaimana strategi ini dapat diterapkan secara sukses. Sebelum menerapkan phygital marketing, bisnis ini menghadapi masalah serius akibat pandemi COVID-19, dengan omzet harian yang anjlok dari Rp 2,5 juta menjadi nol selama lockdown yang ketat. Ini adalah pukulan besar yang menyebabkan bisnis tersebut tutup sementara pada Mei 2022.
Transformasi dimulai dengan rebranding bisnis dan peningkatan fisik outlet, yang menjadi fondasi bagi strategi digital yang lebih kuat. Pendekatan phygital tidak hanya terbatas pada kehadiran online, tetapi juga mencakup pengalaman fisik di lokasi bisnis. Sebagai contoh, mereka melakukan perbaikan fisik pada outlet dan melakukan rebranding, yang penting untuk menarik kembali pelanggan yang mungkin telah kehilangan kepercayaan. Di sisi digital, Sunshine Cafe dan Resto memanfaatkan platform seperti Instagram dan TikTok untuk membangun kembali kehadiran mereka di pasar.
Hasilnya sangat signifikan. Dengan menginvestasikan Rp 3,9 juta per bulan dalam digital marketing, Sunshine Cafe dan Resto berhasil meningkatkan pendapatan bulanan mereka menjadi Rp 85.817.000. Ini berarti ROAS yang mencapai 2.200%, sebuah pencapaian luar biasa yang menegaskan efektivitas strategi ini.Â
Tidak hanya itu, transformasi ini juga berhasil meningkatkan engagement pelanggan di media sosial, dengan jumlah followers dan interaksi yang meningkat pesat. Pada Instagram, misalnya, restoran ini mencapai jangkauan sebanyak 20.000 pengguna, dengan pengikut bertambah menjadi 500 dalam waktu yang relatif singkat.
Namun, keberhasilan ini tidak terjadi begitu saja. Phygital marketing memerlukan pemahaman mendalam tentang pasar dan pelanggan. Dalam kasus ini, Sunshine Cafe dan Resto melakukan analisis SWOT untuk memahami kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang mereka hadapi. Mereka juga memanfaatkan customer insight untuk lebih memahami preferensi dan perilaku konsumen, yang pada akhirnya membantu mereka merancang strategi yang lebih tepat sasaran.
Strategi ini juga menunjukkan betapa pentingnya integrasi antara pemasaran fisik dan digital. Dengan menggabungkan keduanya, Sunshine Cafe dan Resto tidak hanya mampu menarik lebih banyak pelanggan tetapi juga menciptakan pengalaman pelanggan yang lebih kaya dan personal. Ini adalah esensi dari phygital marketing---memanfaatkan kekuatan digital untuk memperkuat pengalaman fisik, dan sebaliknya. Hasil akhirnya adalah bisnis yang lebih kuat, lebih tangguh, dan lebih adaptif terhadap perubahan kondisi pasar.
Phygital marketing, sebagaimana diterapkan pada Sunshine Cafe dan Resto, menunjukkan bahwa pendekatan ini bukan hanya sekadar tren, tetapi juga sebuah kebutuhan di era digital. UMKM lain di berbagai sektor dapat belajar dari keberhasilan ini dan menerapkan prinsip-prinsip serupa untuk mengatasi tantangan mereka sendiri, meningkatkan omzet, dan memastikan keberlanjutan bisnis mereka di masa depan.
***
Phygital marketing telah membuktikan dirinya sebagai strategi yang efektif dalam membantu UMKM seperti Sunshine Cafe dan Resto bangkit dari dampak pandemi dan meningkatkan omzet secara signifikan. Dengan menggabungkan elemen fisik dan digital, bisnis ini berhasil menciptakan pengalaman pelanggan yang lebih menarik dan personal, yang tidak hanya meningkatkan kepuasan pelanggan tetapi juga mendorong peningkatan penjualan yang luar biasa.Â
Dengan ROI sebesar 2.200% dan peningkatan pendapatan bulanan yang mencapai Rp 85.817.000, penelitian ini menunjukkan bahwa phygital marketing bukan hanya strategi yang layak dipertimbangkan, tetapi juga sebuah keharusan bagi bisnis yang ingin tetap relevan dan kompetitif di pasar yang semakin digital.
Dalam era di mana konsumen semakin mengharapkan pengalaman yang terintegrasi antara fisik dan digital, UMKM lain dapat mengambil pelajaran dari studi kasus ini. Phygital marketing menawarkan peluang besar untuk meningkatkan interaksi dengan pelanggan dan memperkuat posisi bisnis di pasar. Dengan strategi yang tepat, bisnis tidak hanya dapat bertahan dari krisis seperti pandemi tetapi juga berkembang dan mencapai kesuksesan yang berkelanjutan.
Penelitian ini oleh Calvin Young et al. (2023), memberikan kontribusi penting dalam memahami bagaimana phygital marketing dapat diterapkan secara praktis dalam konteks UMKM, dan memberikan panduan berharga bagi bisnis yang ingin mengadopsi pendekatan ini untuk meningkatkan performa mereka.
Referensi
Young, C., Wulandari, S. H. E., & Wardhanie, A. P. (2023). Transformasi phygital marketing pada UMKM makanan cepat saji guna meningkatkan omzet pasca pandemi. Jurnal Sistem Informasi, 10(2), 142-149.Â
https://doi.org/10.30656/jsii.v10i2.7060
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H