Mohon tunggu...
Hilyatul Maknunah
Hilyatul Maknunah Mohon Tunggu... Lainnya - -

Gubuk rasa semata

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pengalaman Operasi Patah Tulang (Fraktur Klavikula)

9 Maret 2022   10:40 Diperbarui: 9 Maret 2022   10:46 5788
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Operasi, seperti punya reputasi horor bagi sebagian orang termasuk aku, tak hanya jarum suntik, tindakan operasi juga melibatkan beberapa peralatan medis yang jauh menyeramkan hohoho. seperti pisau bedah, gunting, pinset, silet, lampu operasi, dll


Walaupun sebenarnya ini bukan operasi kali pertama di keluarga kami. Mbah, Abi, mbak beliau2 lebih dulu mengalami (Semoga Allah berikan kita dan keluarga semua sehat, panjang umur yang barokah Aamiin). Saya harus menjalani operasi sebab patah tulang selangka (fraktur klavikula) sehabis kecelakaan tunggal di kota perantauan.

Menulis sekelumit cerita ini kawan, hanya barangkali ada sesuatu yang berguna sedikit apapun, atau mungkin kudapatkan sebuah saran maupun sesuatu baru dari yang lebih 'tau' yang kebetulan membaca cerita pengalaman yang sebetulnya biasa biasa saja ini

1. KRONOLOGI KEJADIAN

Kamis, 17 Februari 2022, kalau tidak salah ingat, seperti biasa selepas dhuhur aku pergi mengajar ke sebuah tempat mengendarai motor, masih belum kutempuh 1 KM, rasanya seperti ada sesuatu di jalan (entah itu batu atau yang lain) mengenai ban motor belakang, sontak motorku bergoyang (tapi tidak pargoy loh ya wkwk) dan aku kehilangan kendali dengan refleksnya tangan ini menarik pedal gas, akhirnya si motor terbanting ke sisi kanan jalan (arah lawan), kemudian tersungkur tak berdaya, sedangkan aku asyik berguling guling di pavingan depan toko di belakang kampus sembari mencoba mengerem badan sekuat-kuatnya agar tidak bablas ke selokan di sampingnya, dan bersyukur jalanan sedang sepi :"

(biasanya rame apalagi kendaraan roda 4. Alhamdulillah masih diselamatkan Allah) hati2 ya kawan jika berkendara dan jangan lupa banyak-banyak berdoa memohon perlindungan kpd Allah yang maha melindungi.

Aku sempat bangkit sendiri setelah jatuh, menyaksikan sekumpulan orang menyaksikanku, dengan badan bergemetar, jantung berdebar kukira aku sedang jatuh cinta ternyata aku jatuh terjerembab hahaha, tak lupa kuucap Alhamdulillah semoga menjadi penghapus dosa dan pengingat untuk selanjutnya.

Tertatih aku menegakkan badanku, kurasa begitu sakit di kedua lututku apalagi di bahu kiri atas, tangan, Alhamdulillah kepala aman, aku bersyukur sebelum berangkat hatiku terketuk untuk memakai helm Ink biru yang kokoh ini. Sempat kutolak tawaran orang orang yang berkenan mengantarku pulang, namun stelah kurasa tangan kiri ini setengah lumpuh, kucabut penolakanku atas bantuan mereka

"ya sudah, tolong antarkan saya," sambil malu malu kuucapkan. (Untuk yg sudah menolong waktu itu semoga Allah membalas dengan kebaikan2) sesampainya di pondok (ya, saya tinggal di pondok) saya tetap stay cool, stay calm seperti tdk terjadi apa2 walau sebenarnya kuingin menangis :" :"

2. DIAGNOSIS PATAH TULANG, AKU BINGUNG MENDENGARKAN BEGITU BANYAK BISIKAN

Barangkali menjadi sesuatu yang wajar, kepedulian orang-orang sekitar yang diwujudkan dalam bentuk rekomendasi tempat pengobatan akan memenuhi 'kotak saran' dalam ikhtiar mencari jalan kesembuhan

Tak jarang hal itu membuat kita makin bingung dan dilema (hahaha)

Namun yang menjadi poin pentingnya adalah, "TIDAK SEMUA KASUS ORANG BISA DIPUKUL RATA"

Sebab sedang membahas patah tulang, maka secara umum jalan pengobatannya ada 2, secara medis (operasi) dan alternatif (dipijat)

Tidak ada yang salah, semua kembali kepada pilihan dan keyakinan masing-masing atas dasar pertimbangan yang benar dan bijak!!

Oke,

Pertolongan pertama yg dilakukan adalah mendatangkan seorang ahli pijat (beliau memang sudah kompeten)

Dari sana, saya mendapatkan poin bahwa saya cenderung menolak untuk melakukan jalur alternatif (dipijat istilahnya di sangkal putung)

Kok bisa?

Ya ini sedikit lucu kawan, ketika beliau datang, belum juga diapa-apakan, tangan saya sudah 'seperti menyetop langkah beliau' dan berkata pelan "Pakkk,,,, sambil nangis" wkwk

Saya hanya membayangkan betapa sakitnya, betapa sakitnya hatiku,, eehh*

Alhamdulillah si bapak paham, saya hanya diminta menggerak gerakkan jari saja wkwk

Karena emang jari tangan saya terasa berat digerakkan, kemudian beliau menyangga tulangku yang patah dengan plester untuk mengurangi kemungkinan dislokasi tulang yang semakin parah akibat bergerak. dan beliau pamit pulang sebab sepertinya beliau menangkap sinyal penolakan dariku.

Tentang tulang kawan, yang menegakkan tubuh kita, sedemikian rupa diciptakan bahkan ketika dia patah, sebetulnya tubuh akan bereaksi dengan berbagai cara untuk mengatasinya sehingga tulang yang patah bisa tersambung kembali dgn sendirinya (tentu faktor usia, gizi, tingkat keparahan dll berperan dalam proses ini)

Menjadi catatan, ketika seseorang mengalami patah tulang, tidak semua dapat selesai dengan jalur alternatif seperti banyaknya orang menyarankan.

sangat penting untuk tau patahnya itu seperti apa? jika patah terbuka (tulang muncul ke luar kulit) itu sangat riskan bila tidak ditangani medis, khawatir ada bakteri penyebab infeksi yang tdk kita ketahui, jika langsung disambung begitu saja, infeksi akan menjalar ke tulang dan ini makin berbahaya!. Bukan tidak ada kasus seperti ini jika engkau kawan, berkenan mencari tau.

Jika patah tulangnya tertutup?

Ya, lagi lagi kita tidak tau 

seberapa jauhnya tulang itu terpisah, ada berapa patahan yang terjadi dll.

memang bisa disatukan kembali, namun kita tidak tau, 

Ada baiknya kasus patah tulang untuk dipastikan kondisinya dengan pemeriksaan radiologi (foto rontgen) agar tidak salah mengambil tindakan.

3. KEPUTUSAN BULAT ! OPERASI !

Akhirnya dengan beberapa pertimbangan termasuk salah satunya adalah setelah menjalani foto rontgen ternyata jarak 3 patahan tulang itu lumayan jauh, jadi, atas arahan medis, aku dan keluarga memutuskan untuk segera operasi sebelum si tulang menyatu dengan tulang lain yang tidak seharusnya dan tentunya juga untuk mengakhiri rasa sakit yang tidak dapat digambarkan itu :v

Kasus itu tentu ada, tulang patah menyatu tidak sesuai dengan anatominya, beberapa orang bercerita mereka memutuskan untuk melanjutkan pengobatan dgn jalan medis (operasi) sebab merasa tdk nyaman atau sakit dalam waktu yang lama. 

Tulang yang sudah menyatu tapi tidak sesuai itu, dipatahkan lagi untuk dibenarkan posisinya. Kasian tulangnya :"

Bagaimana rasanya dioperasi?

Sakitttt sekali, jika operasi dilakukan sebelum abad ke-19, saat obat bius belum ditemukan William Thomas Green Morton (keren sekali ya para ilmuwan, semoga kita bisa bermanfaat seperti mereka di bidang masing-masing)

Operasi itu tidak sakit, kawan, kau akan dibuat melayang tak sadarkan diri entah itu tidur atau pingsan atau mati suri aku tak tau hihihi.

Oh ya FYI, sebelum operasi dilakukan, dokter akan mengingatkan untuk melepas segala sesuatu (palsu) jika ada yang menempel di tubuh kita seperti perhiasan, gigi palsu, harapan palsu *eh

"Jatuh dari motor, mbak?" tanya dokter kepadaku.

Aku mengiyakan, sebetulnya ingin kenalan lebih jauh (wkwk) tapi apalah daya kata terakhir yang kudengar dari dokter sebelum akhirnya tak sadarkan diri (bius total): Bismillah, siap yaa....

Sedikit lucu ketika sadar, aku melontarkan pertanyaan "apa sudah apa belum ya?" Dan pertanyaan lain yang agak ngelantur hahaha daaann tiba2 umiku yang muncul, bukan dokter e :v

Setelah operasi (post op.), Penyintas patah tulang kudu istirahat dulu dlm beberapa waktu, tidak boleh angkat beban berat, galon misalnya atau R15.  Harus mengonsumsi makanan yang baik untuk tulang, kaya kalsium, vitamin D dll

Alhamdulillah tulangku sudah (berproses) menyatu dalam ikatan yang jelas (haha), hingga suatu saat nanti insyaallah, jika sudah benar benar menyatu, pen itu dilepas, total ada 6 pen tertanam di tulangku

Yuk bisa yuk lepas pen nanti bareng Suami hihihi 

Insyaallah

Aamiin ....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun