"Nini mau belajar atau mau main?" Bunda bertanya lagi.
Nini terlihat berpikir. Mata anak itu bergerak. Maniknya terhenti pada plastik putih yang dilipat di gantungan baju.
Oh, Nini ingat plastik itu. Itu plastik yang membungkus kado ulang tahun milik Maelin.
Walau secara kecil-kecilan, setiap anak di panti asuhan akan dibuatkan pesta ulang tahun. Dan beberapa minggu yang lalu Maelin merayakannya. Dia menerima hadiah dari Bunda yang dibungkus dengan plastik lebar berwarna putih.
"Bunaa! Nini au tuu!" Nini menunjuk plastik bekas bungkus kado tadi. Dia punya ide bagus.
"Nini mau mainin plastik ini?" Bunda mencoba bertanya, takut jika salah paham.
Tapi Nini mengangguk sangat yakin. "Boyeh, ya, Buna?" bujuknya.
Bunda terkekeh melihat wajah Nini yang berusaha membujuk. Dia mengambilkan plastik itu dan diberikan pada Nini yang langsung berlari kesenangan masuk ke rumah. Sikap Nini membuat Bunda jadi penasaran. "Dia mau buat apa, ya?"
*
Nini memakai plastik tadi di kepalanya. Plastik yang lebih besr darinya itu seperti memeluk Nini dari belakang.
"Benal! Pelti ini!" pekik Nini senang dengan pikirannya sendiri.
Nini berlari, mencari pita yang sering dia mainkan. Pita yang Nini temukan di taman dan kemudian dia cuci hingga menjadi salah satu koleksi mainan berharganya.