Nah, dari pesan tersebut jelas sudah, mengapa tema Polusi Plastik ini diambil. Mari kita pikirkan, berapa banyak sampah plastik yang kita produksi dalam satu hari. Mulai bungkus snack, botol air mineral, kresek belanjaan, gelas minuman, hingga kotak jajanan di pinggir jalan. Katakanlah, jika satu orang  menghasilkan setengah kilogram sampah plastik sehari, berapa yang dihasilkan, misalnya saja, dua juta penduduk Kota Bandung dalam sehari? 1 Ton! Hmm, mengerikan ya. Mari kalikan satu minggu, satu bulan, satu tahun..
Ada lagi yang lebih mengerikan? Ya. Indonesia adalah penyumbang sampah plastik terbesar kedua setelah Tiongkok. Dalam riset yang dilakukan terhadap 192 negara, terlihat bahwa Indonesia menyumbang sebanyak 3,22 juta metrik ton limbah plastik. Penelitian lebih spesifik dilakukan oleh Lamb, et.al (2018) yang berjudul Plastic Waste Associated with Disease on Coral Reefs. Riset ini menunjukkan bahwa sampah plastik paling banyak ditemukan di Indonesia, yakni 25,6 bagian per 100m2 terumbu karang di lautan (tirto.id). Wah wah, tentunya kita tidak bangga dengan predikat ini. Â
Jadi jawabannya jelas, kita harus mengambil aksi dari sekarang, sekecil apapun, untuk mengurangi penggunaan plastik. Jika berbelanja, bawalah kantong belanja sendiri, biasakan menolak tawaran kresek dari penjual atau pramuniaga. Saya sering mendapat jawaban "Gak perlu bayar kok plastiknya".Â
Kalau sudah begitu, saya hanya tersenyum lalu menjelaskan saja bahwa bukan soal harganya. Yang paling sering adalah ekspresi bingung penjual atau pramuniaga ketika disodori kantong belanjaan "Apa ini Bu?". Hmm, hal seperti ini memang belum membudaya sekali di negara kita. Namun, jangan takut berbeda dari yang lain hanya karena melakukan sesuatu yang kita anggap benar. Ya, kan?
Kantong belanja hanya salah satunya. Banyak lagi yang bisa kita lakukan. Membawa botol air sendiri, membawa kotak makan sendiri, menggunakan kembali wadah-wadah plastik yang masih bisa digunakan, menggunakan kantong kertas, dan sebagainya dan sebagainya.
Mari berpartisipasi dalam aksi global Hari Bumi 2018 dengan mengurangi sedikit demi sedikit penggunaan plastik dalam keseharian kita. Bukan hanya dalam rangka Hari Bumi saja, melainkan terus menerus. Karena sesungguhnya kita mempunyai tanggung jawab, baik sebagai pribadi maupun masyarakat, untuk menjaga bumi. Bahkan dari sudut pandang agama pun, menjaga bumi merupakan tanggung jawab kita. Tanamkan pula kepada anak cucu kita untuk menjaga bumi agar dapat diwariskan juga dalam keadaan baik kepada anak cucu mereka nanti. (em)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H