Tuak adalah salah satu minuman beralkohol yang cukup populer, dan hampir setiap daerah di Indonesia memiliki jenis Tuak mereka masing-masing. Tuak ini terbuat dari air pohon kelapa atau air beras (biasanya beras ketan) yang didiamkan selama beberapa hari sampai terfermentasi.Â
Umumnya hasil fermentasi tersebut disuling kembali agar mendapatkan alkohol yang tinggi hingga kisaran belasan persen. Namun tak jarang pula terdapat hasil fermentasi tersebut langsung bisa dikonsumsi. Biasanya minuman ini dikonsumsi oleh masyarakat Batak di Sumatera Utara ketika perayaan dan acara-acara khusus.
2. Arak Bali
Minuman yang satu ini mengandung kadar alkohol kisaran 30%-50%, lebih tinggi dari kandungan alkohol pada Tuak. Yang membuatnya unik adalah, arak Bali tidak hanya dikonsumsi ketika sedang bersantai, namun juga digunakan pada upacara adat dan ritual-ritual tertentu.
Minuman ini berasal dari hasil fermentasi air kelapa dan buah-buahan lainnya. Tak sedikit juga peminum arak yang mencampur minumannya dengan jus atau sirup yang dapat memberikan rasa manis yang unik.
3. Ballo
Bahan baku dari minuman Ballo ini dapat diambil dari pohon lontar, pohon nipa, maupun beras. Proses fermentasinya tak jauh berbeda dari pembuatan minuman tradisional beralkohol lainnya.Â
Air yang berasal dari buah lontar, nipa atau beras ditampung lalu dipendam di dalam tanah selama beberapa hari. Seringkali pembuatan ini diikuti proses penyelingan. Minuman ini berasal dari Sulawesi Selatan yang awalnya dikenal sebagai minuman untuk menjamu para tamu kehormatan. Saat ini, penikmat minuman Ballo semakin bertambah hingga ke kalangan anak remaja.
4. Cap Tikus
Cap Tikus adalah minuman beralkohol yang berasal dari Manado, Sulawesi Utara. Minuman khas orang Minahasa ini terbuat dari air nira atau sagu yang difermentasi serta disuling ulang agar dapat memiliki kadar alkohol yang tinggi. Minuman ini dijual bebas di warung-warung dan telah menjadi warisan budaya. Dahulu, minuman Cap Tikus ini digunakan untuk menghangatkan tubuh.
5. Ciu