Di tahap ini merupakan tahap merenung. Namun, jangan terlalu lama merenungnya. Tulis catatan, apa yang ingin dicapai dan bentrokkan dengan fakta-fakta dalam hidup. Setelah melakukan itu, maka sudah paham dengan apa yang ingin dicapai dan bagaimana realitanya.
- Temukan solusi pemecahan atau jalan tengah
Contoh: hal yang ingin dicapai adalah menjadi peneliti. Maka, hal yang ditempuh yakni melanjutkan studi S2. Akan tetapi, untuk S2 membutuhkan uang. Sedangkan, finansial tidak mencukupi. Jadi solusinya? Daftar beasiswa, bekerja terlebih dahulu, atau bahkan keduanya. Jangan lupa untuk membuat rencana cadangan jika rencana pertama tidak berjalan lancar.
- Ciptakan peluang-peluang yang ada
Sebenarnya nama lain dari menciptakan peluang adalah jalan untuk menjemput rezeki. Tentu saja, peluang/rezeki dijemput dengan bergerak, bukan mager atau diam saja. Manusia hanya perlu untuk berikhtiar dengan versi terbaik masing-masing individu. Suatu usaha harus dilakukan dengan maksimal dan sebaik mungkin dengan trik-trik tetentu.
Contoh: rencana utama adalah mendaftar beasiswa pascasarjana. Maka, perluas jaringan relasi awardee, perbanyak link beasiswa, aktif mengikuti seminar persiapan beasiswa, mempersiapkan TOEFL/IELTS, mentoring dengan para awardee, mengikuti internship program, menulis jurnal atau tulisan yang dapat menunjang CV dan lain sebagainya. Ingat, beasiswa tidak akan turun seperti durian runtuh, akan tetapi diusahakan dengan semaksimal mungkin.
Jika rencana utama/sampingan adalah bekerja, maka terdapat trik-trik untuk menciptakan peluang tersebut:
- Mengikuti magang/internship program yang sesuai dengan passion jurusan. Dengan begitu akan menambah relasi serta menambah pengalaman dan memperdalam skill.Â
Contoh: penulis adalah mahasiswa hukum, maka penulis akan magang di sebuah LBH/Law Firm/Legal Officer. Dengan asumsi, "jika kinerjaku bagus, barangkali rezeki akan diangkat sebagai pegawai, toh kalau tidak maka saya telah mendapat ilmu dan pengalamannya." Tapi ingat, semua butuh proses tidak ada yang instan.
- Mendaftar kerja yang sesuai passion diri sendiri. Contoh: saya anak hukum, tetapi passion saya di mengajar dan menulis. Maka, saya akan mendaftar sebagai guru atau jurnalis.Â
Jika menjadi guru, usahakan di instansi yang tidak mensyaratkan sarjana pendidikan dan karir akan tetap naik meskipun tidak menjadi PNS. Ada? Ada kok instansi swasta yang begitu, browsing aja wkwkw.
- Mencari pekerjaan sampingan dikarenakan untuk mewujudkan sesuatu yang ingin dicapai. Misal: ingin mengambil pendidikan pengacara, akan tetapi terhambat finansial. Maka, pekerjaan sampingan yang dicari adalah pekerjaan yang tanpa kontrak beberapa tahun lamanya dan yang tidak mensyaratkan menahan ijazah asli S1. Karena memang terdapat beberapa lembaga yang mensyaratkan penahanan ijazah asli untuk bekerja di lembaga tersebut.
- Ambil kesempatan yang ada
Jika saat itu terdapat rekruitmen pegawai pada perusahaan-perusahaan dan instansi-instansi pemerintahan seperti CPNS, maka ambil kesempatan itu dengan mendaftar. Setidaknya, dengan mendaftar, maka telah memunculkan kesempatan dan peluang baru.Â