Mohon tunggu...
Hilmi Inaya
Hilmi Inaya Mohon Tunggu... Penulis - connect with me: hilmiinaya4@gmail.com

Write what do you want, what do you think, what do you feel, and enjoy it

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menemukan Identitas Perempuan dalam Ideologi Gender

18 Februari 2021   10:30 Diperbarui: 24 Februari 2021   08:28 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Emansipasi perempuan dianggap membahas tentang perempuan yang harus sama dengan laki-laki dalam berbagai hal atau bahkan perempuan harus melebihi laki-laki. Padahal sama sekali tidak benar. Apabila berasumsi seperti itu, maka secara tidak langsung telah menempatkan laki-laki sebagai patokan dalam berkembangnya potensi seseorang. 

Emansipasi perempuan adalah kebebasan dalam menentukan pilihan, emansipasi perempuan merupakan jalan bagi perempuan untuk menemukan identitas masing-masing. Perempuan boleh saja mengambil keputusan untuk menjadi  perempuan karir pun boleh saja menjadi bekerja di sektor domestik dengan tanpa adanya paksaan dari pihak lain. 

Kebebasan dalam memilih adalah jalan bagi perempuan untuk menemukan identitas dalam eksistensinya di dunia ini. Lantas, apakah bekerja di sektor domestik merupakan sesuatu yang konyol? Tentu saja tidak. 

Setiap orang diciptakan berbeda dan mempunyai potensi masing-masing, yang tentunya setiap pilihan akan ada beban dan resiko masing-masing. Kebebasan memilihlah yang harus tertanam dalam diri perempuan. Identitas perempuan dapat ditemukan dengan menjadi diri sendiri senyaman-nyamannya tanpa intervensi  ideologi gender. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun