Singkat cerita, dari 3 paket Anatomi dalam satu semester, saya mendapat nilai : B, AB, dan D
yep, nilai paket 3, anatomi kepala adalah D. D mepet ke E.
Rekan, nilai D di kampus itu menjadi masalah. Setidaknya bagi saya.
Saya organisatoris, dan salah satu motivasi saya ketika itu menjadi organisatoris adalah menjadi pembuktian, bahwa organisatoris yang hebat adalah akademis yang hebat pula. Organisasi bukanlah halangan ataupun excuse.
Masalah datang ketika itu. Nilai D. Berbeda dengan rekan-rekan lainnya yang mayoritas aman pada nilai B, AB, atau A, yang selepas ujian dapat pergi ke bioskop menonton film.
Distress pun datang. Tapi ini bukan akhir perjuangan. Masih ada ujian perbaikan, satu minggu setelahnya
Dan apa tindakan yang saya ambil?
Saya ambil tindakan. Saya pergi ke suatu kedai kopi selepas kuliah. Sendiri melewati malam-malam (bahkan malam minggu) untuk belajar segala komponen kepala.
Itu semua dengan berbekal kafein. “Drug” yang menemani perjuangan ketika itu.
Berbekal kafein, saya berusaha melewati semua itu sekuat tenaga.