Namanya Syakila Tamara Zaheera, anak kelas Sastra, jurusan paling terkenal klasik, dan paling disorot kamera. Ia merupakan anak terakhir dari dua bersaudara. Ia punya Kakak, namanya Kak Diana. Mereka berdua nekat merantau ke Bogor dengan alasan ingin hidup mandiri jauh dari orang tua. Mereka asli Padang, besar di Padang, namun malah melarikan diri dari Padang, dan orang tuanya masih di Padang hingga saat ini. Walaupun hidup serba berkecukupan dan hampir berlebihan, mereka tetap tinggal berdua dalam satu rumah. Kak Diana beralasan agar bisa sekalian ngawasin Syakila.Â
Suatu ketika, Syakila pulang terlambat dari sekolah. Ia masuk ke dalam rumah tanpa mengetik pintu dan salam. Hal itu yang membuat kak Diana heran.Â
"Dari mana aja?" tanya Kak Diana dengan tatapan matanya yang tajam.Â
"Nongki," jawab Syakila dengan nada santai.
"Habis berapa banyak?" tanya Kak Diana lagi.
"Cuman lima juta doang kok!" ujar Syakila sambil berjalan menaiki anak tangga.
"Buat apa aja?!" tanya Kak Diana dengan perasaan kaget seakan tidak percaya.
"Traktir temen," jawab Syakila yang lagi-lagi tanpa rasa bersalah.
"Ada uangnya?" tanya Kak Diana memastikan.
"Ya engga lah, kenapa kakak ga mau transfer? Malu aku kak depan temen-temen aku karna saldonya kurang!" ujar Syakila kesal.
"Kamu mikir ga sih? Keuangan kamu bulan ini udah habis banyak! Ya memang kita banyak uang, tapi kalau terus boros gini apa ga habis duitnya? Coba lah mikir dikit, cari duit itu ga gampang!" tegas Kak Diana menyusul Syakila menaiki tangga.