Mohon tunggu...
Grib
Grib Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Alam

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Ekspedisi Tiga Pilar Langit BLS

10 Oktober 2023   21:10 Diperbarui: 10 Oktober 2023   22:18 482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puncak gunung lalakon/Dok Pribadi

Ekspedisi Novara dimulai tanggal 30 April 1857 sampai 26 Agustus 1859. Selama melakukan perjalanan mengelilingi dunia, tercatat 30 kali mereka berhenti di berbagai penjuru dunia. 

Di Nusantara mereka melakukan penelitian di beberapa tempat. Di antaranya di Gunung Gede, Gunung Tangkubanparahu, Gunung Buleud, Curug Halimun, Curug Jompong dan beberapa tempat lainnya di sekitar perbatasan Distrik Rongga (sekarang Cililin) dengan Cianjur.  

Terpilihnya Gunung Buleud menjadi salah satu bagian penelitian tidak terlepas dari peran Franz Wilhelm Junghuhn. Ketika tim ekpedisi tiba di nusantara, salah satu agendanya adalah menemui seorang ilmuwan besar yang namanya sudah terkenal di Eropa, yaitu Junghuhn. Bahkan, mereka sengaja datang ke kediaman Franz Wilhelm Junghuhn di Lembang, Bandung utara.

Junghuhn kemudian memberi rujukan tempat yang cocok dengan tujuan tim ekpedisi Novara ini. Junghuhn memilih Gunung Buleud karena di gunung ini bisa diungkap berbagai spesimen batuan yang mewakili pegunungan tersier di Jawa.

Pada pukul 10.52 kami melanjutkan perjalanan menuju base camp gunung lalakon. Kemudian tiba pada pukul 11.35 WIB. Pada jam 12.15 WIB kami memulai perjalanan menuju puncak gunung lalakon. 

Selama perjalanan kami Istirahat sebanyak 2 kali dengan durasi 15 menit. Sampai akhirnya tiba dipuncak gunung lalakon pada pukul 13.13. karena kondisi cuaca sangat panas, setelah melakukan dokumentasi kami langsung turun menuju base camp. Setelah sampai dibase camp kami istirahat selama kurang lebih 50 menit.

Puncak gunung lalakon/Dok Pribadi
Puncak gunung lalakon/Dok Pribadi

Gunung Lalakon merupakan sebuah gunung yang terdapat di Kampung Jelegong, Desa Badaraksa, Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung, Jawa Barat dan memiliki ketinggian 870 Meter. 

Gunung Lalakon dikenal dengan bentuknya yang kerucut menyerupai bentuk sebuah pyramid, atau dikenal juga dengan nama puncak sebelas karena terdapat 2 tower milik PLN di puncak gunung tersebut yang terhubung dengan PLTA Saguling, struktur berbentuk piramida di dalam bukit itu. Ada undak-undakan, mirip tangga menuju puncak piramida. 

Di bagian dasar, ada semacam pintu, dan tampak juga sesuatu yang mirip lorong di dalamnya. Gunung Lalakon dikenal sebagai Gunung yang angker oleh Masyarakat sekitar, hal ini dipercaya oleh Masyarakat sekitar karena banyak kejadian mistis yang terjadi di Gunung Lalakon. Masyarakat sekitar sering memperingati pendaki ataupun pengunjung untuk hati-hati atas ke angkeran Gunung Lalakon, menjaga sikap adalah hal yang paling utama di sana. 

Menurut Masyarakat sekitar untuk mendaki Gunung Lalakon tidak boleh dilakukan siang hari, hal tersebut dikarenakan sering terjadinya hal-hal mistis ketika mendaki Gunung Lalakon di siang hari. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun