Mohon tunggu...
Hilmawan Wibawanto
Hilmawan Wibawanto Mohon Tunggu... Dosen - Instruktur dan Pengembang Media Pembelajaran

An innovative person who is enthusiastic about learning the best practices in Educational Technology and Vocational Education. Have a strong work ethic and open-minded person.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Apakah Lesson Study Menjadi Jawaban untuk Peningkatan Kualitas Pendidikan Indonesia?

5 Desember 2024   15:25 Diperbarui: 5 Desember 2024   15:30 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lesson Study untuk Tingkatkan Kualitas Pembelajaran (Sumber: suaramuhammadiyah.id)

Lesson Study adalah metode pengembangan profesi guru yang berasal dari Jepang, yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran di kelas melalui kolaborasi antara guru. Dalam model ini, guru bekerja bersama-sama untuk merancang, mengajarkan, mengobservasi, merefleksikan, dan memperbaiki pelajaran secara berulang. Tujuan utama dari Lesson Study adalah untuk meningkatkan pemahaman siswa dan kualitas pengajaran melalui refleksi dan kolaborasi yang berkelanjutan.

Di Jepang, Lesson Study memiliki akar yang dalam dalam sejarah pendidikan. Berawal dari Meiji Era, pendidikan di Jepang mengadopsi berbagai metode dari Barat, termasuk pelatihan guru yang berfokus pada observasi kelas dan evaluasi. Seiring waktu, Lesson Study berkembang menjadi budaya yang mengedepankan pembelajaran kolaboratif di kalangan guru. Sejak saat itu, Lesson Study berkembang pesat, bukan hanya sebagai metode pengajaran tetapi juga sebagai cara untuk membangun komunitas pembelajaran di antara guru-guru, yang saling berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam meningkatkan kualitas pendidikan.

Lesson Study di Jepang bukan hanya terbatas pada pengembangan keterampilan mengajar, tetapi juga berfungsi untuk menciptakan sistem yang lebih baik dalam pemahaman dan penerapan kurikulum. Hal ini memungkinkan guru untuk menjadi peneliti di ruang kelas mereka, yang tidak hanya mengajarkan tetapi juga mempelajari cara-cara terbaik untuk mengajar dan memahami cara siswa belajar.

Potensi Lesson Study di Indonesia

Pendidikan di Indonesia saat ini menghadapi berbagai tantangan yang memerlukan solusi inovatif. Salah satunya adalah kebutuhan untuk memperbaiki kualitas pengajaran dan meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses belajar. Di sinilah Lesson Study memiliki potensi besar untuk memberikan dampak positif. Berikut adalah beberapa alasan mengapa Lesson Study dapat diimplementasikan di Indonesia:

1. Pengembangan Profesionalisme Guru

Indonesia menghadapi tantangan besar terkait kualitas pengajaran, terutama di sekolah-sekolah negeri. Banyak guru yang masih mengandalkan metode ceramah dan belum sepenuhnya mengadopsi pendekatan pembelajaran yang lebih interaktif dan konstruktivis. Dengan menggunakan Lesson Study, guru di Indonesia dapat berkolaborasi lebih efektif untuk mengembangkan metode pengajaran yang lebih inovatif. Program seperti IMSTEP (Indonesia-Math and Science Teacher Education Project) telah memperkenalkan studi pembelajaran ini di Indonesia, dengan melibatkan dosen dan guru dalam kegiatan piloting untuk mengembangkan rencana pembelajaran secara bersama-sama, melaksanakan pembelajaran di kelas, dan melakukan refleksi atas pelajaran yang telah dilakukan.

2. Meningkatkan Kualitas Pembelajaran

Salah satu masalah mendasar di Indonesia adalah rendahnya tingkat partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran. Banyak siswa yang masih pasif, hanya mendengarkan ceramah tanpa terlibat dalam diskusi atau eksplorasi topik secara mendalam. Lesson Study dapat mengatasi hal ini dengan mendorong pengajaran berbasis konstruktivisme, yang memungkinkan siswa aktif berpartisipasi dalam pembelajaran, berdiskusi, dan berkolaborasi untuk membangun pemahaman mereka sendiri tentang materi pelajaran. Pendekatan ini lebih sesuai dengan kurikulum yang baru di Indonesia yang lebih menekankan pada kompetensi siswa dan keterampilan abad ke-21.

3. Membangun Kolaborasi Antarguru

Salah satu masalah dalam pendidikan Indonesia adalah terbatasnya kolaborasi antarguru. Banyak guru yang masih bekerja secara individual dan kurang memiliki kesempatan untuk berdiskusi atau saling bertukar pengalaman dengan sesama guru. Lesson Study dapat membangun kolaborasi di antara para guru, tidak hanya di tingkat sekolah tetapi juga lintas sekolah, dengan fokus pada pengembangan bersama dalam menciptakan proses pembelajaran yang lebih efektif. Ini juga akan memperkuat hubungan antara guru dan dosen, yang dapat memfasilitasi pengembangan kurikulum yang lebih relevan dan mendalam.

Tantangan dan Kekurangan Implementasi Lesson Study di Indonesia

Meskipun Lesson Study memiliki banyak potensi untuk diterapkan di Indonesia, ada beberapa tantangan besar yang perlu diatasi, terutama dalam konteks pendidikan Indonesia yang memiliki permasalahan struktural dan kultural. Berikut adalah tantangan-tantangan yang mungkin dihadapi:

1. Keterbatasan Waktu dan Beban Administrasi Guru

Permasalahan administrasi guru di Indonesia menjadi salah satu hambatan terbesar dalam implementasi Lesson Study. Banyak guru di Indonesia yang terbebani dengan tugas administratif yang memakan waktu, seperti penyusunan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), pengisian laporan evaluasi, serta administrasi lainnya yang tidak terkait langsung dengan proses pengajaran. Padahal, waktu guru yang terbatas seharusnya bisa dimanfaatkan untuk pengembangan kualitas pembelajaran dan pembinaan profesionalisme mereka.

Sebagai contoh, Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan bagi sekolah dan guru untuk menyesuaikan metode dan materi ajar dengan kebutuhan siswa, tetapi banyak guru yang terjebak dalam tugas administratif yang berlarut-larut, seperti penyusunan dokumen kurikulum, pelaporan penilaian, dan administrasi kelas yang memerlukan waktu panjang dan tenaga ekstra. Akibatnya, guru tidak memiliki cukup waktu untuk melakukan refleksi pembelajaran, berkolaborasi dengan rekan sejawat, atau meningkatkan kualitas pengajaran mereka di ruang kelas.

Hal ini juga diperparah dengan adanya tuntutan evaluasi berbasis ujian yang mengharuskan guru untuk lebih fokus pada pencapaian nilai akademis siswa, ketimbang pada proses pembelajaran yang lebih mendalam. Sebagai akibatnya, Lesson Study yang memerlukan waktu untuk observasi, diskusi, dan perbaikan pelajaran menjadi sulit dilakukan dalam kondisi waktu yang terbatas.

2. Perubahan Budaya Mengajar yang Lambat

Salah satu tantangan dalam implementasi Lesson Study di Indonesia adalah perubahan budaya mengajar yang masih sangat bertumpu pada metode ceramah dan pendekatan tradisional. Banyak guru yang sudah terbiasa dengan cara mengajar konvensional dan belum siap untuk beralih ke metode yang lebih interaktif dan berbasis kolaborasi seperti yang diajarkan dalam Lesson Study.

Perubahan budaya mengajar ini memerlukan kesadaran kolektif di antara guru, dosen, dan pengelola sekolah untuk bersama-sama menciptakan lingkungan belajar yang lebih terbuka dan kolaboratif. Di Indonesia, banyak guru yang lebih tertarik pada kemudahan dalam mengajar dan kecepatan dalam menyelesaikan materi, sehingga metode yang memerlukan refleksi mendalam dan proses kolaboratif seperti Lesson Study dianggap memakan waktu dan tenaga yang lebih banyak.

3. Keterbatasan Infrastruktur dan Teknologi

Meskipun di beberapa kota besar di Indonesia teknologi sudah mulai berkembang, masih ada banyak daerah terpencil yang kekurangan infrastruktur pendidikan yang memadai. Banyak sekolah yang masih kesulitan dalam menyediakan akses teknologi yang diperlukan untuk mendukung pembelajaran berbasis digital atau berbasis teknologi. Ini menjadi kendala bagi penerapan Lesson Study, terutama ketika proses refleksi dan observasi pembelajaran memerlukan alat bantu digital atau platform online untuk berbagi temuan dan pengalaman.

4. Keterbatasan Pengalaman dalam Penelitian Kelas

Di Indonesia, banyak guru yang belum terbiasa dengan pendekatan penelitian di kelas atau action research, yang merupakan inti dari Lesson Study. Biasanya, guru lebih fokus pada penerapan kurikulum yang sudah ada dan tidak melibatkan diri dalam proses penelitian untuk mengevaluasi dan memperbaiki praktik mengajarnya. Oleh karena itu, pelatihan intensif dan pendampingan dari dosen atau pakar pendidikan sangat dibutuhkan untuk membimbing guru agar dapat memanfaatkan Lesson Study dengan optimal.

Kesimpulan

Implementasi Lesson Study di Indonesia memiliki potensi besar untuk memperbaiki kualitas pendidikan, terutama dalam meningkatkan kualitas pengajaran dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Dengan menggunakan pendekatan kolaboratif dan reflektif, Lesson Study dapat membantu menciptakan komunitas pembelajaran yang kuat di antara guru, yang pada gilirannya akan meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas.

Namun, tantangan yang dihadapi cukup besar, terutama terkait dengan beban administratif guru, perubahan budaya mengajar, serta keterbatasan waktu dan infrastruktur. Untuk itu, implementasi Lesson Study memerlukan dukungan dari pemerintah, sekolah, dan universitas, serta pelatihan berkelanjutan bagi para guru. Dengan upaya yang tepat, Lesson Study dapat menjadi alat yang efektif untuk mewujudkan pembelajaran yang lebih baik di Indonesia.

Daftar Pustaka

Chen, X. & Zhang, Y. (2019). Typical practices of lesson study in East Asia. Eur J Educ, 54:189--201. https://doi.org/10.1111/ejed.12334

Elliott, J. (2019). What is Lesson Study? Eur J Educ, 54:175--188. https://doi.org/10.1111/ejed.12339

Saito, E., Imansyah, H., & Ibrohim. (2020). Penerapan Studi Pembelajaran (Lesson Study) di Indonesia. Mimbar Pendidikan, 3(26), 24-32. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun