Mohon tunggu...
Inovasi

Korban Pedofil 'Candy's Grup' Jadi 11 Bocah

18 Maret 2017   10:42 Diperbarui: 18 Maret 2017   20:00 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sementara dari laporan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), negara ini kerap jadi incaran warga asing yang mencari kepuasan sek­sual dari anak-anak. Sekretaris KPAI Erlinda menyatakan, para turis kerap menutupi operasi kegiatan (pedofilia) dengan rapi.

“Target anak 4-8 tahun dan remaja 9-15 tahun,” ungkap Erlinda.

Semenatara di Kabupat­en Bogor, Unit Penanganan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Bogor mencatat se­banyak 129 kasus yang meli­batkan anak-anak. Mulai dari kekerasan terhadap anak (34 kasus), persetubuhan anak (58 anak) hingga pencabulan anak (37 kasus).

Kasubag Humas Polres Bo­gor AKP Ita Puspita Lena men­gakui jika dari data itu, tingkat kriminalitas yang mengan­cam jiwa anak-anak terbilang tinggi.

“Kalau ditotal tahun lalu ada 207 perkara yang masuk dalam penanganan PPA,” kata Ita.

Dengan dasar itu, Ita mengim­bau orang tua khususnya kaum perempuan harus perduli ter­hadap anak. Sehingga, tidak membiarkan anaknya bermain sendiri di luar rumah. “Ibu-ibu yang punya anak harus mem­perketat pengawasan. Jan­gan biarkan anaknya bermain sendiri di luar,” ucap dia.

Sedangkan, sambung dia, terkait terungkapnya jaringan pornografi anak di bawah umur di Facebook, ia belum mengetahuinya. Namun, jika kejadian ini terjadi di Kabu­paten Bogor, tentu pihaknya akan segera menindak lanjut. “Kalau ada kita langsung tin­dak lanjut,” terangnya.

(rez/c/feb/dit)

SUMBER : Harian Metropolitan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun