Mohon tunggu...
Money

Gas 3 Kilo Langka di Bogor

9 Maret 2017   11:15 Diperbarui: 9 Maret 2017   11:37 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sehingga, stok gas tersebut kerap habis dalam jangka waktu yang tidak lama.

“Sekarang stok gas lagi ko­song, soalnya biasanya kalau datang kiriman gas langsung habis, mungkin memang di mana-mana lagi susah. Kita baru ada stok lagi paling besok,” ujar seorang pegawai Ade Firmandi (46).

Ketua Hiswana Migas DPC Bogor Bahriun membenarkan soal kelangkaan gas melon. Ini terjadi karena besarnya permintaan terhadap gas tersebut. “Hampir di seluruh pelosok ya langkanya. Karena kebutuhannya juga mening­kat,” kata Bahriun.

Disinggung soal upaya penambahan pasokan gas, ia mengaku belum bisa me­mutuskan. Karena harus dibi­carakan dengan PT Pertamina. “Khusus yang tiga kilo itu kan pengirimannya dibatasi kuota daerah. Jadi untuk penam­bahan harus dikoordinasikan dengan pihak Pertamina,” tutupnya.

Sementara itu, Kepala Bi­dang Perdagangan Disper­indag Kota Bogor Mangahit Sinaga mengatakan, adanya kelangkaan gas melon wajar terjadi. Karena, sejak akhir Agustus pemerintah sudah bersiap-siap mengurangi pa­sokan gas melon yang hanya diperuntukkan warga miskin.

“Bukan langka, tapi memang ada pengurangan tiap tiga bulan sekali sekitar 5 persen,” kata Mangait.

Ia menyebut saat ini pasokan gas untuk wilayah Kota Bogor sejumlah 600 ribu. Jumlah itu lebih sedikit dari pasokan gas melon untuk wilayah Kabu­paten Bogor.

“Tiap bulan, kuota untuk Kota Bogor 25 persen dari kuota Kabupaten Bogor. Jadi kita dapatnya cuma 600 ribu tabung,” sebutnya.

Jika dihitung-hitung, den­gan pengurangan lima pers­en dari kuota, maka ada 550 ribu tabung yang berkurang dalam kurun waktu tiga bu­lan. Sementara di Kabupaten Bogor kuotanya mencapai 1,8 juta tabung per bulan. Sedangkan bila dijumlah­kan untuk Kota/Kabupaten Bogor setiap bulannya pen­gurangan tabung gas tiga kg mencapai 120 ribu tabung. “Sekarang sudah waktunya masyarakat beralih ke gas 5,5 kilo. Makanya sekarang kita awasi betul-betul peng­gunaan gas tiga kilo,” tan­dasnya.

 (rez/c/feb/dit)

SUMBER : HarianMetropolitan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun