Mohon tunggu...
Hilman Idrus
Hilman Idrus Mohon Tunggu... Administrasi - Fotografer

√ Penikmat Kopi √ Suka Travelling √ 📷

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Tiga Tim Liga 1 2024 Kehilangan Daya Magis?

28 Desember 2024   11:50 Diperbarui: 28 Desember 2024   11:50 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Logo Liga 1 Indonesia. Gambar: Skor.id

Minggu (29/12) besok, komposisi pada puncak klasemen sementara Liga 1 2024-2025 bakal terang benderang. Jika Persebaya Surabaya berhasil mengalahkan Bali United di Stadion Kapten I Wayan Dipta (Gianyar), praktis mereka tetap bercokol di posisi puncak dengan mengumpulkan 40 poin.

Walapun begitu, apabila Persib Bandung tampil spartan di kendang Pesis Solo dan meraih 3 poin, maka mereka kembali memangkas jarak dengan Persebaya menjadi 2 poin. Dan' memiliki satu tabungan laga, Persib bisa mengambil alih pimpinan klasemen dari tangan Bajul Ijo (sebutan Persebaya Surabaya).

Jika hal tersebut terjadi, maka Persiblah yang menjadi juara paruh musim, pun sebalinya, jika Persib gagal memaksimalkan dua laga sisa, praktis tim kebanggaan masyarakat Surabaya itu, resmi menjadi juara paruh musim 2024-2025.

Persebaya dan Persib Bandung pada musim ini memang tampil perkasa, jadi wajar jika mereka diprediksikan bakal menjadi juara Liga 1 2024-2025. Tapi, nasib kedua tim bertabur bintang tersebut, kontras dengan salah satu tim terbaik liga 1. Madura United.

Lantaran tim berjuluk Laskar Sape Kerrab itu, hingga merampungkan kompetisi putaran pertama, tetap belum bisa beranjak di dasar klasemen sementara. Mereka hanya mendulang 9 poin dari 17 laga.

Kondisi ini, jika tetap berlanjut di putaran kedua hingga kompetisi klimaks, maka Madura United harus terpaksa melambaikan tangan pada liga 1 dan mengikuti jejak dua klub besar: Persela Lamongan dan Persipura Jayapura yang terjun ke kasta kedua pada musim 2021 lalu.

Dan' sampai terjadi demikian, maka Liga 1 telah kehilangan salah satu klub terbaiknya, karena Madura United merupakan tim asal Jawa Timur yang selalu konsisten di kasta tertinggi liga Indonesia.

Mereka pada setiap musim selalu menjelma menjadi kekuatan utama di liga 1 bersama sejumlah tim besar, seperti Persebaya, Persib, Persija, PSM, Borneo FC dan Arema FC.

Untuk itu, jika mereka terlembat berbenah dan tetap terbenam di dasar klasemen, maka liga 1 telah kehilangan salah satu klub terbaik asal Jawa Timur.

Walaupun pada beberapa edisi terakhir liga 1 mereka belum sanggup meraih juara. Namun, mereka tetap konsisten menyuguhkan penampilan terbaiknya, sepeti pada edisi 2019-2020, mereka sanggup menuntaskan kompetisi dengan bertengger di posisi kelima.

Begitupun ketika pasca covid-19, dan liga 1 kembali diputar, mereka tetap menunjukkan konsistensinya, walaupun hingga akhir kompetisi mereka tergelincir di urusan sembilan. Tapi, mereka sempat menebar ancaman di awal-awal kompetisi dan bertengger di papan atas klasemen sementara.

Di edisi berikutnya, mereka juga konsisten. Jika sebelumnya berada di posisi sembilan, maka kompetisi 2022-2023 mereka finish di urutan delapan. Sedangkan pada kompetisi 2023-2024 lalu, mereka tetap siaga di papan atas hingga kompetisi rampung.

Kita tentu berharap, dengan semangat dan dukungan yang diberikan K-Conk Mania bagi Madura United, menjadi vitamin terbaik bagi mereka untuk tancap gas di putaran kedua, agar terhindar dari zona merah.

Nasib Madura United, tentu sama dengan yang dialami Persis Solo. Sejak mereka menjuarai liga 2 2021 lalu, mereka sempat disebut sebagai tim pendatang baru yang bakal berbicara lebih di liga 1.

Pada musim perdana edisi 2022-2023, walaupun tidak berhasil bercokol di papan atas, tapi mereka menunjukkan diri bahwa sebagai tim promosi, mereka tetap konsisten di liga 1.

Karena, saat kompotesi rampung, mereka bercokol di posisi sepuluh. Setelah hanya menempati posisi sepuluh di papan klasemen akhir. Pada musim 2023-2024, langkah tim berjuluk Laskar Sambernyawa tersebut, mulai menunjukkan kelasnya di liga 1.

Pada musim ini patut disebut sebagai musim terbaik Persis Solo sejak mereka promosi pada 2022 lalu. Karena, mereka kerap kali menebar ancaman kepada tim-tim besar di papan atas.

Hanya saja, di akhir kompetisi, mereka harus puas berada di posisi tujuh dengan poin 50. Mereka kalah selisih poin dengan PSIS Semarang di urutan 6 dengan 53 poin, dan Dewa United yang mengumpulkan 54 poin di urutan 5.

Melihat kiprah Persis Solo sejak mentas di liga 1 2022 lalu, dan membandingkan dengan performa mereka di musim ini, tentu sangat kontras bagaikan langit dan bumi.

Pasalnya, hingga menjalani 16 laga, mereka hanya sanggup mendulang 10. Ini merupakan sebuah pencapaian di luar ekspektasi Pasoepati (supporter Persis Solo). Lantaran pada dua musim sebelumnya mereka selalu tampil konsisten.

Dengan 10 poin yang mereka dapatkan, setidaknya bisa bertambah dan membawa mereka terhindar dari zona merah. Jika pada laga terakhir putaran pertama, Minggu (29/12) kontra Persib Bandung di Stadion Manahan Surakarta, mereka sanggup mengalahkan Persib. Pun sebaliknya, jika kembali meraih hasil minor, praktis mereka tetap tertahan di dasar klasemen sementara.

Sementara nasib yang tak jauh berbeda dengan Madura United dan Persis Solo adalah tim pendatang baru pada musim ini, yakni Semen Padang. Runner-up Liga 2 musim 2023 tersebut, memang tampil melempem sepanjang putaran pertama Liga 1 edisi 2024-2025.

Karena, dari 17 pertandingan yang mereka jalani, mereka hanya sanggup meraih 10 poin. Kondisi ini makin menguatkan penilaian para pecinta sepak bola nasional, bahwa tim berjuluk Kabau Sirah itu hanya numpang lewat di kasta tertinggi sepak bola nasional seperti mereka tunjukkan pada tahun 2019.

Saat itu, Semen Padang promosi ke liga 1 di tahun 2019, dan harus terjun pulang ke liga 2 di akhir kompetisi 2019. Pada musim 2019, dari total 34 pertandingan, mereka hanya sanggup mengumpulkan 32 poin.

Sehingga, saat kompetisi 2019 rampung, mereka bersama Kalteng Putra disebut sebagai tim yang hanya numpang lewat di kasta tertinggi liga Indonesia. Karena, harus terima kenyataan degradasi.

Tim yang degradasi ke liga 2 saat itu, bukan hanya Semen Padang dan Kalteng Putra, melainkan dialami Badak Lampung. Ketiganya diganti oleh tim terbaik Liga 2 edisi 2019, yakni Persik Kediri, Persita Tangerang, dan Persiraja Banda Aceh.

Semen Padang, Persis Solo dan Madura United, tentu bisa bertahan di kasta tertinggi sepak bola nasional, jika harus kembali berbenah di putaran kedua nanti. Setidaknya, pemain yang minim kontribusi di lepas, dan diganti dengan wajah baru.

Begitupun, satu hal yang selalu mendorong para pemain tampil prima di setiap laga adalah jangan pernah terlambat membayar hak mereka. Karena hal ini sangat berpengaruh di atas lapangan, jangankan di lapangan sepak bola, pada kantor pemerintah pun sama, jika gaji dan tunjangan PNS terlambat bayar, praktis berpengaruh pada kinerja.

Akankah Persis Solo, Semen Padang dan Madura United dapat keluar dari zona merah dan tetap eksis di kasta tertinggi sepak bola Indonesia? Kita berharap ketiganya mampu menemukan kembali daya magisnya di putaran kedua. Menarik ditunggu!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun