Mohon tunggu...
Hilman Idrus
Hilman Idrus Mohon Tunggu... Administrasi - Fotografer

√ Penikmat Kopi √ Suka Travelling √ 📷

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Tiga Pelatih Resmi Dipecat di Awal Kompetisi, Siapa Selanjutnya?

22 September 2024   12:17 Diperbarui: 22 September 2024   12:19 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Logo Liga 1 2024/2025. Gambar via Skor.Id

Saat kompetisi Liga 1 Indonesia diputar, selalu saja timbul pertanyaan siapa sih pelatih yang bakal menjadi korban pertama keganasan Liga 1? Pertanyaan-pertanyaan semacam ini kerap disampaikan para penikmat liga 1 lantaran pada setiap jalannya kompetisi: awal, tengah dan akhir selalu terjadi drama pemecatan pelatih.

Soal pemecatan pelatih, memang sudah semacam tradisi pada setiap kompetisi sepak bola di seluruh negara. Pertanyaannya adalah mengapa harus pelatih yang dikorbankan?

Jawabannya adalah karena mereka lebih bertanggungjawab soal penampilan pemain di atas lapangan. Untuk itu, jika performa tim dinilai buruk, maka jalan pintas yang diambil pihak manajemen yakni harus mendepaknya dan mencari pengganti yang lebih baik.

Pemecatan pelatih oleh sebuah klub, terlebih yang mentas pada level tertinggi penting dilakukan, karena pihak manajemen tidak ingin terus-menerus tampil buruk dan tetap terjerembab di dasar klasemen.

Sebab, jika konsisten berada di papan bawah klasemen, praktis endingnya adalah bakal degradasi ke kompetisi level kedua.

Selain pemecatan pelatih agar terhindar dari bayang-bayang degradasi, tentu pihak manajemen juga menjaga pemasukan klub, karena jika suporter yang kecewa dengan pelatih dan tidak lagi mendatangi stadion, maka sangat berpengaruh terhadap pemasukan klub.

Untuk itu, kita kerap menyaksikan desakan-desakan Suporter pada pihak manajemen, membuat mereka merespon dengan mengambil tindakan pemecatan kepada juru taktik.

Pada kompetisi  Liga 1 edisi 2024/2025 ini, sudah ada 3 pelatih yang menjadi korban desakan suporter, yakni Juan Esnaider (PSBS Biak), Hendri Susilo (Semen Padang) dan Widodo Cahyono Putro (Madura United).

Ketiga pelatih tersebut didepak, karena buntut dari performa tim di awal kompetisi, untuk Esnaider dipecat, karena PSBS Biak menelan tiga kekalahan beruntun, yakni menelan kekalahan perdana (4-1) saat bertandang ke stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) Bandung, Jum'at (9/8).

Selanjutnya, meraih kekalahan pertama (1-2) di kandang saat bersua tim tamu PSM Makassar pada Jum'at (16/8), dan kemudian tertunduk di kandang PSIS Semarang, Jum'at (23/8) setelah meraih kekalahan (0-1).

Dengan menderita 3 kali kekalahan beruntun, memaksa eks pemain Real Madrid tersebut harus menerima keputusan manajemen. Pecat.

Pemecatan Juan Esnaider oleh manajemen PSBS Biak sekaligus menjadikan ia sebagai korban pertama keganasan  Liga 1 edisi 2024/2025.

Nasib seperti Esnaider juga dirasakan Hendri Susilo bersama Semen Padang. Klub berbasis di kota Padang, Sumatera Barat itu, resmi mendepak Hendri Susilo setelah tim berjuluk Kabau Sirah tersebut tampil buruk di awal kompetisi. Lantaran dari 4 laga Mochammad Dicky dkk hanya mampu mendulang 3 poin.

Tiga poin tersebut didapatkan pada pertandingan ketiga di kandang saat bersua PSS Sleman, sementara 4 pertandingan lainnya selalu menderita kekalahan, yakni kalah (1-3) di kendang kontra Borneo FC Senin (12/8), kemudian dipermak Bali United 2-0 Stadion I Wayan Dipta (Gianyar), Bali, Minggu (18/8), dan tunduk di tangan Malut United 2-1 pada laga tandang kedua Jum'at (13/9).

Dari 4 laga awal  Liga 1 hanya meraih 3 poin, membuat manajemen Kabau Sirah harus mengakhiri kerja sama dengan pria yang doyan formasi 4-3-3 tersebut.

Dengan berakhirnya putusan kontrak Hendri Susilo, praktis ceritanya bersama Semen Padang di Liga 1 edisi 2024/2025 juga ikut berakhir.

Jika Juan Esnaider dan Hendri Susilo disebut sebagai korban pertama dan kedua dari keganasan  Liga 1 2024/2025, maka Widodo Cahyono Putro adalah korban ketiga. Pasalnya, eks juru taktik Persita Tangerang itu tak sanggup mengangkat performa Madura United di awal kompetisi.

Karena, melewati 4 pertandingan hanya mampu meraih 1 poin, sehingga tim berjuluk Laskar Sapeh Kerrab itu masih tertahan di dasar klasemen hingga pekan keempat.

Kondisi ini tentu kontras dengan capaian Madura United pada edisi 2023/2024 lalu, di mana mereka menjadi penantang serius tim penghuni puncak klasemen.

Bahkan, hingga kompetisi 2023/2024 berakhir, mereka tetap bertengger di posisi keempat dengan mengumpulkan 55 poin.

Dengan catatan apik di edisi sebelumnya, tentu melihat capaian Madura United di awal kompetisi 2024/2025 sangat kontras. Justru itu, hasil mengecewakan yang didapatkan pada empat laga awal membuat para fans mulai melancarkan suara-suara protes kepada manajemen untuk mendepak WCP.

Desakan demi desakan dari kelompok suporter, akhirnya disanggupi pihak manajemen, setelah Madura United dipecundangi Persis Solo 4-0 di stadion Manahan Solo, Jum'at (13/9).

Berakhirnya kerja sama WCP dengan Madura United juga menandai perjalanannya di BRI Liga 1 edisi 2024/2025. Walaupun begitu, tak menutup kemungkinan ia bakal kembali mentas sebagai pelatih di Liga 1 jika ada klub yang tertarik memakai jasanya.

Pemecatan tiga pelatih tersebut dinilai ikut mempengaruhi sejumlah tim yang saat ini masih bercokol di papan bawah klasemen, sebut saja PSS Sleman, Persis Solo, Arema FC, dan Malut United.

Lantaran keempat tim tersebut hingga sejauh ini masih tampil angin anginan di awal kompetisi. Untuk itu, tak menutup kemungkinan nasib pelatih mereka pun sama seperti tiga pelatih yang sudah resmi dipecat tersebut.

Namun, pertanyaannya adalah siapa sih yang bakal bernasib seperti tiga pelatih itu? Tentu masih sulit ditebak, tapi yang pasti bahwa jika tim yang mereka besut selalu menunjukkan performa kurang baik hingga pekan ke-10 nanti, praktis mereka juga akan resmi didepak dari kursi pelatih.

So, Siapakah yang bakal menjadi korban selanjutnya dari drama Liga 1 edisi 2024/2025? Menarik ditunggu!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun