Mohon tunggu...
Hilman Idrus
Hilman Idrus Mohon Tunggu... Administrasi - Fotografer

√ Penikmat Kopi √ Suka Travelling √ 📷

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Kekuatan Doa Ibu

2 Desember 2023   17:53 Diperbarui: 10 Desember 2023   00:07 570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Warna jingga perlahan-lahan menghiasi langit di Pantai Sulamadaha*, Ternate, gulungan ombak datang bertubi-tubi menghantam batu karang dan menyemburat ke udara menciptakan pemandangan yang menakjubkan. Para pengunjung pun menebar senyum puas dengan pertunjukkan paling menarik itu. 

Dari kejauhan terdengar lantunan ayat-ayat suci alQuran di menara masjid berkumandang mendayu-dayu, menyela bisingnya deburan ombak dan desir angin pantai, membuat sejumlah pengunjung bergegas mengemas barang dan meninggalkan pantai.

Di sisi kanan pantai, Andre duduk mematung di sebuah gazebo, ia terlihat merunduk sambil sesekali menatap senja yang memayungi Pulau Hiri*. 

Wajahnya menyiratkan kesedihan, setelah ia mengingatkan kejadian pagi hari, saat ibunya memarahi dirinya, karena ia terlibat tawuran antar sekolah. Dari kejadian tersebut, ia mendapat surat panggilan dari sekolah, membuat ibunya marah, setelah kembali pulang dari sekolah ke rumah.

"Sudah berkali-kali ibu sudah ingatkan, di sekolah tidak boleh nakal dan berkelahi."

"Kamu itu harus ingat pesan bapakmu, ia bekerja di perusahaan tambang demi menyekolahkan kamu, agar kelak kamu menjadi anak yang berhasil," ujar Tania, ibu Andre

"Be....begini ibu," dengan gugup Andre menyela, TIDAK,.......! bentak ibunya

"Kamu sudah keterlaluan,"

"Ini sudah kedua kali, kamu melakukan kesalahan dan membuat ibu mendapat teguran dari wali kelas di sekolah." ketus bu Tania

"Nak, sudah malam kenapa kamu tidak pulang?" tegur salah seorang penjaga Pantai Sulamadaha, membuyarkan lamunan Andre.

Sejak siang Andre datang ke Pantai Sulamadaha, seusai ibunya memarahi dirinya, karena ia terlibat tawuran antar sekolah. Andre memang dikenal sebagai anak yang penurut dan rajin. 

Namun, belakangan sikapnya mulai berubah, sejak ia memilih bergaul dengan Bayu, salah satu siswa pindahan yang juga sebagai anak broken home, membuat Andre terpengaruh hingga sering membuat masalah. Sebelumnya, ia juga diciduk oleh Satpol-PP karena kedapatan merokok bersama Bayu saat keduanya bolos sekolah.

Suasana di Pantai Sulamadaha mulai gelap, Andre memutuskan beranjak dari gazebo, namun ketakutan merayapi pikirannya, karena dari kejadian tersebut, ibunya mengabari kepada sang bapaknya. Sehingga, bapaknya mengajukan cuti kerja dan kembali ke Ternate. Ia merasa ketakutan, karena bapaknya memang terkenal galak. 

Suatu hari, saat masih berada di bangku SMP, ia pernah dihukum bapaknya karena tidak pergi sekolah, ia membayangkan kejadian tersebut, sehingga merasa ketakutan untuk kembali pulang ke rumah.

***

Bu Tania, berkali-kali mencoba menghubungi Andre, namun handphone-nya tidak aktif, ia bersama sang suaminya mendatangi sejumlah taman di kota Ternate, untuk mencari Andre, hanya saja tidak menemuinya. Bahkan, saat menemui beberapa temannya, mereka mengatakan bahwa mereka tidak pernah bertemu Andre.

"Maaf bu, Andre tidak ada di sini, mungkin dia bersama Bayu," kata Noval salah satu teman kelas Andre.

"Kami sudah mendatangi rumah Bayu, namun tidak menemuinya,"

"Biasanya, dia sering tidur di rumah neneknya, tapi saat kami bertandang ke sana, Andre juga tidak ada di sana," ucap Bu Tania

Dari kasus tawuran antar sekolah, Andre bersama Bayu dan beberapa temannya dinyatakan melanggar tata tertib sekolah. Sehingga, mereka di skor selama seminggu. Tidak bisa mengikuti proses belajar di sekolah.

Semenjak kasus tersebut, Andre merasa ketakutan dan memilih pergi dari rumah, ia memang sempat mampir di rumah kakek dan neneknya, namun hanya beberapa jam berada di rumah kakek-neneknya, kemudian berpamitan pulang. 

Sehingga, mereka mengira Andre sudah kembali ke rumah. Hanya saja, ia mendapat informasi bahwa bapaknya cuti kerja dan pulang ke Ternate, membuat ia enggan pulang ke rumah karena takut.

Gambar via muslimatnu.or.id
Gambar via muslimatnu.or.id

***

Sudah memasuki hari kelima, Bu Tania dan Pak Andi belum menemui anak mereka, Andre. Mereka mendapat informasi dari salah satu kerabatnya, bahwa mereka sempat melihat Andre pada malam hari di pelataran masjid Al Munawwar Ternate. 

Mendapat informasi tersebut, membuat Bu Tania dan Pak Andi memutuskan mendatangi masjid Al Munawwar, untuk memastikan keberadaan Andre, dugaan mereka jangan sampai karena takut dimarahi kalau kembali pulang ke rumah, sehingga ia memilih untuk tidur di masjid.

Namun, sejak Bu Tania dan Pak Andi ke masjid Al Munawwar, mereka tidak menemui Andre, bahkan menanyakan kepada penjaga masjid, mereka pun tidak mengenal Andre.

"Anak itu harus diberi pelajaran biar ia sadar dan tidak lagi membuat masalah,"

"Sekarang dia sudah kelas XII, dan sebentar lagi lulus sekolah," gimana kalau nantinya dia tidak lulus sekolah,"

"Pokoknya, apapun yang terjadi, dia harus diberi hukuman," kata pak Andi dengan raut wajah menyiratkan kemarahan

Mendengar ocehan sang suami, tapi Bu Tania tetap menaruh harapan dan selalu berharap Andre dapat belajar dari permasalahan yang dihadapinya, walaupun sempat kesal atas perilaku Andre, namun sebagai seorang ibu, kasih sayangnya jauh lebih besar terhadap seorang anak. Sehingga, Bu Tania selalu melangitkan harap dan berdoa, semoga sikap Andre berubah, agar kelak menjadi anak yang sukses.

***

"Yaa Allah jadikanlah anak hamba orang yang saleh yang taat beribadah."

"Panjangkanlah umurnya yang barakhah." "Luaskan dan lapangkan rezekinya yang halal."

"Cerdaskan akalnya untuk kebaikan dunia dan akhirat."

Bu Tania baru saja menyelesaikan salat tahajud, dan berdoa, ia meraih telepon genggamnya, dan mendapati sebuah pesan yang dikirim oleh saudaranya.

"Tepat pukul 23.00, saya melihat Andre berboncengan dengan salah seorang bapak menuju ke selatan Kota Ternate dan berhenti tepat di sebuah masjid" bunyi pesan WhatsApp yang diterima Bu Tania.

Bu Tania, kemudian menyampaikan kepada suaminya, perihal pesan tersebut, sontak sang suami mulai gusar. Karena, sudah terlanjur emosi. Saat hendak keluar dari rumah, Bu Tania kembali mendapat kiriman foto masjid yang dikirim melalui WhatsApp, sehingga ia memastikan Andre pasti berada di masjid tersebut.

Jalanan mulai sepi, tak henti-hentinya Bu Tania berharap semoga menemukan buah hatinya, agar ia kembali pulang ke rumah dan bersekolah. Pak Andi memacu kendaraan menuju ke selatan kota, saat mencapai masjid yang dituju, Pak Andi memperlambat laju sepeda motornya dan berhenti tepat di depan masjid. Tatapan mereka kompak ke dalam masjid, di tengah cahaya redup remang-remang, beberapa jemaah terlihat khusyuk menuaikan salat tahajud.

Bu Tania dan Pak Andi, memutuskan menunggu di sebuah pangkalan ojek hingga para Jemaah tersebut tuntas melaksanakan salat tahajud. Sambil menunggu, Bu Tania berkata pada suaminya, bahwa pemuda di dalam masjid tersebut pasti salah satunya adalah Andre, namun Pak Andi masih ragu jika Andre sudah bergabung dengan Jemaah tabliq.

***

Dari kejauhan azan subuh mulai saling bersahutan, suara yang sama akhirnya dikumandangkan pada masjid yang berada di dekat Bu Tania dan Pak Andi, sontak suara merdu azan subuh itu membuat Bu Tania meneteskan air mata, karena ia cukup mengenal suara tersebut, suara seorang anak yang selama enam hari mereka sibuk mencari di rumah-rumah kerabat dan di sejumlah pusat keramaian di kota Ternate. 

Pak Andi, yang sedari awalnya sangat gusar, kini tertunduk tanpa suara, sejumlah pikiran negatif yang ia sampaikan kepada Bu Tania perihal Andre ternyata tak terbukti.

"Alhamdulillah, Allah telah mengabulkan do'aku," bisik bu Tania dalam hati

***

Andre kaget setelah menyelesaikan salat subuh dan mendapati bapaknya berada di saf kedua di belakangnya, ia meraih tangan bapaknya dan bersimpuh meminta maaf atas kesalahan yang telah diperbuatnya.

"Sejak saya melihat ia seorang diri di Pantai Sulamadaha, saya mengajak ke rumah dan ia tertarik ajakan saya untuk mengikuti jemaah tabliq," ujar Pak Sulaiman, sang penjaga pantai Sulamadaha mengenang pertemuannya dengan Andre seraya menatap wajah Pak Andi dan bu Tania.

"Saya dan istri sempat berpikir yang negatif tentang Andre, namun itu semua tidak terbukti, pagi ini kami menemukan ia di sini bersama Pak Sulaiman dan kawan-kawan, terima kasih Pak Sulaiman, atas ajakan dan nasihat yang diberikan kepada anak kami," cetus Pak Andi

***

Jelang pengumuman kelulusan, Bu Erna, wali kelas Andre merasa senang mendengar cerita yang disampaikan Bu Tania, tentang hari-hari yang dilalui Andre selama menjalani hukuman sekolah. 

Kata Bu Erna, sejak kasus tersebut, dan Andre mulai masuk sekolah, ia melihat sikap Andre berubah drastis, ia sering mendapati Andre sangat disiplin, dan bahkan rajin membaca buku di perpustakaan.

Perubahan perilaku Andre, bahkan membuat semua guru di sekolah dan kepala sekolah merasa bangga. Namun, hanya si Bayu lah, tidak dapat melanjutkan sekolah, karena sejak diberi sanksi, sikap Bayu tak pernah berubah. 

Terakhir, pihak sekolah menerima informasi, kalau Bayu bersama sejumlah remaja mengonsumsi minuman keras, dan terlibat perkelahian hingga masuk penjara, sehingga pihak sekolah memutuskan untuk mengeluarkan dia dari sekolah.

"Hari ini, semua siswa dinyatakan lulus," ujar kepala sekolah disambut sorak-sorai suara siswa yang memadati halaman sekolah.

"Dan, ini menjadi kabar gembira, atas kedisiplinan belajar dan doa orangtua, ada beberapa siswa di sekolah ini dinyatakan lulus seleksi SMBPTN dan diterima pada kampus-kampus terbaik di pulau Jawa.

"Bagi orangtua siswa yang mendapat amplop berwarna coklat, silahkan membuka dan melihatnya isinya." Kata kepala Sekolah

Bu Tania, tak mampu menyembunyikan kegembiraannya, ia memeluk Andre, karena Andre lulus dan diterima pada jurusan teknik pertambangan pada salah satu kampus favorit di pulau Jawa.

CATATAN: Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan.

*Pantai Sulamadaha merupakan salah satu destinasi wisata favorit di kota Ternate Maluku Utara

*Pulau Hiri adalah salah satu pulau kecil terletak di persis di depan pantai Sulamadaha, dengan penduduk 3.241 jiwa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun