Mohon tunggu...
Hilman Idrus
Hilman Idrus Mohon Tunggu... Administrasi - Fotografer

√ Penikmat Kopi √ Suka Travelling √ 📷

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Kekuatan Doa Ibu

2 Desember 2023   17:53 Diperbarui: 10 Desember 2023   00:07 570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Yaa Allah jadikanlah anak hamba orang yang saleh yang taat beribadah."

"Panjangkanlah umurnya yang barakhah." "Luaskan dan lapangkan rezekinya yang halal."

"Cerdaskan akalnya untuk kebaikan dunia dan akhirat."

Bu Tania baru saja menyelesaikan salat tahajud, dan berdoa, ia meraih telepon genggamnya, dan mendapati sebuah pesan yang dikirim oleh saudaranya.

"Tepat pukul 23.00, saya melihat Andre berboncengan dengan salah seorang bapak menuju ke selatan Kota Ternate dan berhenti tepat di sebuah masjid" bunyi pesan WhatsApp yang diterima Bu Tania.

Bu Tania, kemudian menyampaikan kepada suaminya, perihal pesan tersebut, sontak sang suami mulai gusar. Karena, sudah terlanjur emosi. Saat hendak keluar dari rumah, Bu Tania kembali mendapat kiriman foto masjid yang dikirim melalui WhatsApp, sehingga ia memastikan Andre pasti berada di masjid tersebut.

Jalanan mulai sepi, tak henti-hentinya Bu Tania berharap semoga menemukan buah hatinya, agar ia kembali pulang ke rumah dan bersekolah. Pak Andi memacu kendaraan menuju ke selatan kota, saat mencapai masjid yang dituju, Pak Andi memperlambat laju sepeda motornya dan berhenti tepat di depan masjid. Tatapan mereka kompak ke dalam masjid, di tengah cahaya redup remang-remang, beberapa jemaah terlihat khusyuk menuaikan salat tahajud.

Bu Tania dan Pak Andi, memutuskan menunggu di sebuah pangkalan ojek hingga para Jemaah tersebut tuntas melaksanakan salat tahajud. Sambil menunggu, Bu Tania berkata pada suaminya, bahwa pemuda di dalam masjid tersebut pasti salah satunya adalah Andre, namun Pak Andi masih ragu jika Andre sudah bergabung dengan Jemaah tabliq.

***

Dari kejauhan azan subuh mulai saling bersahutan, suara yang sama akhirnya dikumandangkan pada masjid yang berada di dekat Bu Tania dan Pak Andi, sontak suara merdu azan subuh itu membuat Bu Tania meneteskan air mata, karena ia cukup mengenal suara tersebut, suara seorang anak yang selama enam hari mereka sibuk mencari di rumah-rumah kerabat dan di sejumlah pusat keramaian di kota Ternate. 

Pak Andi, yang sedari awalnya sangat gusar, kini tertunduk tanpa suara, sejumlah pikiran negatif yang ia sampaikan kepada Bu Tania perihal Andre ternyata tak terbukti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun