"Jika Trump dan mantan menteri luar negeri Mike Pompeo tidak diadili di pangadilan yang adil, atas tindak pidana pembunuhan Jenderal Soleimani, umat Islam akan membalas dendam martir kami," Kata Ebrahim Raisi dalam pidatonya, yang disitir CNBC Indonesia dari AFP, Selasa (4/1/2022).
Sebelum ancaman yang dilancarkan Ebrahim Raisi, mantan presiden Iran, Hassan Rouhani pun melakukan hal yang sama. Namun, bukannya Amerika gentar, melainkan mereka melancarkan embargo terhadap Iran, dan embargo tersebut menyasar Industri Baja Teheran.
Ketegangan hubungan Iran-Amerika Serikat soal politik Internasional yang selalu menyita perhatian dunia. Di khawatirkan bakal berlanjut pada pertandingan antara kedua negara di Qatar. Seperti mengabaikan aspek Fair Play.
Sebab, berlangsungnya gelaran piala dunia di Qatar, Intelijen Israel melancarkan propaganda bahwa Iran kemungkinan menyerang piala dunia Qatar. Klaim ini disampaikan kepala Direktorat Intelijen Militer Pasukan Pertahanan Isarel, Mayor Jenderal Aharon Haliva.
"Saya memberitahu Anda bahwa Iran saat ini sedang mempertimbangkan untuk menyerang Piala Dunia di Qatar," kata Haliva seperti disitir CNN Indonesia dari Arab News, Rabu (23/11) lalu.
Walaupun hingga kini pernyataan dari Haliva tidak terbukti, tapi lontaran tersebut ikut menghadirkan kepanikan bagi setiap tim yang berlaga di Qatar. Pasalnya, selama ini Amerika Serikat dan Israel kerap menudu Iran berada di balik aksi terorisme.
Perseteruan antara Iran dan Amerika, dipastikan berdampak pada pertandingan, yang dijalani kedua tim pada partai pamungkas grup B. Laga yang berlangsung pada Rabu, (30/11), pukul 02.00 WIB itu, bakal dibumbui dengan penampilan impresif kedua tim, untuk mencari kemenangan demi mengunci tiket lolos ke babak knock out.
Walaupun, tensi kedua negara dalam hal politik, ekonomi dan keamanan kerap "memanas". Namun, di nilai tidak memengaruhi pada aksi para pemain di lapangan sepak bola. Hal ini merujuk pada pertemuan mereka pada piala dunia 1998 di Perancis.
Hanya saja, yang nantinya disorot adalah apakah kedua tim saling berjabat tangan saat memulai pertandingan. Sebab, pada piala dunia 1998 Iran tak mau berjabat tangan dengan Amerika, hingga akhirnya terjadi negosiasi dan memutuskan pemain Amerika lah yang memulai berjalan menghampiri pemain Iran dan berjabat tangan.
Hal ini, tentu mengacu pada aturan yang telah ditetapkan FIFA soal Fair Play. Untuk itu, laga antara Amerika Serikat dan Iran, sangat menarik untuk disaksikan, karena dinilai sebagai duel penuh gengsi antara kedua tim. So,akankah anak asuh Gregg Berhalter sukses mengalahkan Iran? Ataukah Iran memperpanjang rekor kemenangan? Well, menarik ditunggu!
Daftar Bacaan: