Jika, hal ini mendapat perhatian serius bagi PSSI, maka kelompok suporter yang sering berulah di dalam stadion, pasti berpikir panjang, lantaran sikap agresif mereka dapat berakibat fatal bagi tim kesayangan mereka.Â
Sehingga, kejadian seperti yang dilakukan Bonek terhadap Persebaya seusai laga Persebaya kontra Rans Nusantara, pada pekan ke-10, maupun yang terbaru tindakan agresif Aremania di stadion Kanjuruhan Sabtu (1/10/2022) kemarin, pasti tidak terulang kembali.
Pemasangan CCTV di Tribun Penonton dan Di Areal Luar Stadion
Tragedi Kanjuruhan setidaknya menjadi peristiwa memilukan dan bakal kenang sepanjang sejarah persepakbolaan tanah air. Bahkan, dari peristiwa tersebut menghadirkan trauma berkepanjangan bagi para orangtua. Terlebih bagi mereka yang anak-anaknya sangat "gila" terhadap pertandingan sepak bola.Â
Sebab, pertandingan sepak bola yang dinilai sebagai tontonan menarik dan menghibur bersama keluarga kala menikmati liburan akhir pekan. Kini, perlahan-lahan menghadirkan aksi anarkisme kelompok suporter yang mengancam keselamatan jiwa para suporter lainnya, maunpun para perangkat pertandingan. .
Tindakan kelompok suporter memang tidak hanya memberi dampak buruk bagi sesama suporter, melainkan wajah sepak bola tanah air. Dari kejadian di Kanjuruhan, sangat berpengaruh terhadap psikologi masyarakat pecinta sepak bola nasional.Â
Praktis pilihan sederhana adalah mereka memilih menyaksikan pertandiangan di balik layar Televisi, daripada harus memberi dukungan langsung dari tribun penonton. Jika hal ini dilakukan, nantinya berdampak buruk terhadap klub, lantaran berpengaruh terhadap keuangan klub, karena pemasukan dari tiket penonton sangat berkurang.
Untuk itu, dalam mengatasi persoalan tersebut, pihak pengelola liga: PT LIB dan PSSI harus berpikir keras dalam menghadirkan kenyamanan bagi suporter sepanjang pertandingan.Â
Dan langkah yang tepat harus dilakukan adalah harus meniru pihak federasi sepak bola Inggris. Yakni memasang CCTV pada tribun untuk memantau aktifitas suporter.Â
Tindakan ini termasuk cukup sukses di Inggris, lantaran pasca tragedi Heysel, seperti dijelaskan Fajar Junaedi (2012:37) pihak FA menerapkan sanksi keras terhadap pelaku  holiganisme dan klub yang menjadi afiliasi fanatisme pelaku, cukup berhasil dan membuat citra sepak bola Inggris kembali positif.
Keberadaan kamera CCTV di tribun stadion setidaknya membuat para suporter berpikir keras untuk melakukan tindakan anarkis. Sebab, tindakannya terpantau CCTV, maka ganjarannya adalah sanksi tegas tidak dapat mengunjungi stadion seumur hidup. Sehingga, sepanjang pertandingan suporter hanya dapat memberi support kepada tim kesayangannya, tanpa harus melakukan hal-hal negattif.