Walaupun harus merelakan posisi runner-up pada siswa SMAN 4 kota Ternate dan tim B SMAN 1 kota Ternate puas berada pada posisi ketiga, namun trofi juara I dan III mengantarkan SMAN 1 Ternate meraih juara umum pada Gebyar dan Expo FTIK IAIN Ternate, setelah pada beragam mata lomba, utusan SMAN 1 kota Ternate menyabet sejumlah trofi sekaligus mengukuhkan posisi sebagai salah satu sekolah unggulan di kota Ternate dan Maluku Utara, yang kerap meraih penghargaan pada berbagai kegiataan lomba.
Terlepas dari posisi juara umum, putri kami berhasil menyumbangkan prestasi sebagai Best Speaker lomba debat bahasa Inggris untuk SMAN 1 kota Ternate. Dan, ini merupakan prestasi perdana kategori individu untuk sekolahnya. Tentu prestasi yang diraih berkat giat dan tekun belajar; baik di rumah maupun dibimbing para guru saat berada di sekolah. Terlepas dari prestasi pada even Gebyar dan Expo FTIK IAIN Ternate, ada dua aspek menjadi faktor penting di balik prestasi akademik maupun non akademik yang diraih putri kami:
Giat Belajar dan Disiplin Ibadah
Saat ini dunia anak-anak tidak terlepas dari pengaruh media sosial, sehingga orang tua dituntut mendidik dan menjaga anak-anak, agar tidak terjebak dengan perilaku kecanduan gadget. Hal ini bukan berarti menghindari anak-anak dari teknologi, tapi untuk meminimalisir waktu mereka dalam mengakses media sosial. Sebab, jika tidak mendapat perhatian penuh, pasti menghadirkan dampak negatif, seperti: malas belajar dan beribadah.
Karena kontrol ketat dan disiplin belajar yang kami diterapkan untuk putri kami di rumah, akhirnya berbuah manis. Selain meraih prestasi akademik maupun non akademik di sekolah, satu hal yang sudah menjadi kebiasaan putri kami adalah menjaga salat lima waktu.
Hal ini memang menjadi perhatian, sebab prospek kehidupan di masa mendatang yang serba teknologi, diyakini menghadirkan fenomena yang berbeda dengan kehidupan saat ini. Sehingga, aspek religiusitas harus benar-benar mendapat perhatian dalam membentuk karakter, sekaligus sebagai fondasi awal.
Sebab, konsekuensi yang dihadapi dari kecanggihan dan pengaruh teknologi adalah soal moralitas. Seperti anak-anak yang kerap terjebak pada perilaku tidak terpuji seperti: kasus hate speech, ujaran kebencian, dan menyebarkan berita bohong (hoax) dan lain-lain. Untuk itu, aspek moralitas harus benar-benar mendapat perhatian bagi setiap orang tua sejak dini, agar anak-anak tidak terjebak pada hal-hal negatif.