Mohon tunggu...
Hilman Idrus
Hilman Idrus Mohon Tunggu... Administrasi - Fotografer

√ Penikmat Kopi √ Suka Travelling √ 📷

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dunia, Ilmu Pengetahuan dan Akhirat

10 Mei 2022   09:18 Diperbarui: 10 Mei 2022   09:32 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar by takrimulquran.org

Kemunduran umat Islam disinyalir karena lemahnya semangat ijtihad dan kreativitas merespon perkembangan zaman. Sementara di satu sisi, pasca Inkuisisi Spanyol, bangsa Eropa lebih menitikberatkan pada persoalan ilmu pengetahuan dan teknologi. 

Sehingga, umat Islam yang sebelumnya berjaya pada era Bani Umayyah dan Abbasiyah, tidak dapat diteruskan oleh tiga kekuatan besar: kerajaan Ustmani, Syafawi, dan Mughal. 

Walaupun keruntuhan tiga kekuatan besar pasca bani Umayyah dan Abbasiyah dilatari sejumlah faktor penting. Namun, pada substansinya, persoalan utama yang menjadi sorotan adalah kecenderungan akhirat lebih besar daripada dunia. 

Padahal, dalam ajaran Islam, bukan hanya akhirat yang menjadi fokus utama, melainkan dunia juga sangat penting. Hal ini seperti dijelaskan pada salah satu doa yaitu rabbana atina fid-dunya hasanah, wa fill akhirati hasanah wa qina adzaban-nar. 

Mengapa kehidupan dunia juga sangat penting bagi umat Islam? jawabannya sangat simple, ayat pertama yang diturunkan kepada nabi Muhammad Saw, bukan soal ibadah ritual, melainkan tentang ilmu pengetahuan (baca: surat Al-Alaq). 

Dapat dipahami, jika Allah Swt hanya menganjurkan soal ibadah ritual, demi meraih kehidupan akhirat, [mungkin] bisa saja, ayat pertama bukan tentang iqra, melainkan surat Al-Isra ayat 70, Hud:114, An-Nisa: 103, Al-Baqarah: 43,45,110, Az-Zariyat: 56, Al-Hajj : 78 dan surat Al-Bayyinah ayat 5.

Begitu pun juga, tentang doa, kata wa fill akhirati hasanah mungkin ditempatkan pada permulaan daripada kata fid-dunya hasanah. 

Karena, kehidupan dunia dan akhirat sama penting, sehingga pada do'a rabbana atina fid-dunya hasanah, wa fill akhirati hasanah wa qina adzaban-nar. Allah tempatkan kata fid-dunya pada permulaan kemudian wa fill akhirati. (Wahai Tuhan kami, anugerahi kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan jauhkan kami dari api neraka). 

Justru itu, untuk meraih kebaikan di dunia dapat dimaknai dengan mementingkan ilmu pengetahuan, sebab dengan ilmu lah kita dapat mengetahui alam semesta beserta isinya, sebagaimana Allah Swt jelaskan di dalam surat Al-Alaq. 

Dalam konteks ilmu, memang secara luas, bukan semata-mata soal ilmu agama yang menerangkan tentang ibadah ritual (Hablumminallah), melainkan ilmu pengetahuan secara komprehensif yang menjelaskan dunia dan akhirat yakni selain ibadah ritual, juga ibadah sosial dan kemasyarakatan. 

Agar sejalan dengan pesan yang disampaikan pada doa: rabbana atina fid-dunya hasanah, wa fill akhirati. hasanah wa qina adzaban-nar. Jika pesan ini dipahami dengan benar, hal-hal yang bersifat sentimen negatif tidak terjadi dalam kehidupan beragama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun