Namun, di tengah arus informasi yang terjadi saat ini, terlebih menderasnya ujaran-ujaran kebencian terkait agama, suku, ras dan golongan. Yang dikhawatirkan mempengaruhi pola pikir generasi muda, terlebih kaum pelajar. Sehingga, penulis beranggapan, upaya-upaya menciptakan interaksi beragama dengan baik,  demi  menjaga kerukunan antaraumat beragama memang menjadi perhatian penting.
Untuk itu, dalam penelitian yang dilakukan penulis, nantinya menjadi kontribusi penting bagi para tokoh agama, pendidikan, maupun tokoh adat dan pemuda, untuk tetap menjaga interaksi antaraumat beragama demi kelangsungan kehidupan yang tentram tanpa terpengaruh pada hal-hal negatif yang dapat menimbulkan konflik sosial maupun agama.
Karena penulis pun menghabiskan masa-masa kecil di kabupaten Halmahera Barat, tepatnya di desa Akeara Kecamatan Jailolo Selatan. Sehingga potret kehidupan yang harmonis pernah penulis saksikan, seperti toleransi antarumat beragama yang berlangsung dengan baik tanpa membeda-bedakan suku dan golongan.
Untuk itu, pada  tema yang kedua tentang interaksi antarumat beragama ini, setidaknya menjadi karya tulis yang nantinya bermanfaat untuk membina keharmonisan antaragama, golongan dan suku di kecamatan Jailolo Selatan.Â
Sebab, di dalam ajaran Islam pun sangat jelas dikatakan bahwa Islam adalah agama yang menjunjung kedamaian dan toleransi, begitu pun sama halnya dengan ajaran cinta kasih sebagai doktrin dalam ajaran Kristen. Sebab, sejatinya, manusia sama-sama ciptakan dari unsur yang sama, dan hanya membedakan kita adalah keyakinan. Salam Toleransi!!!