Mohon tunggu...
Hilman Idrus
Hilman Idrus Mohon Tunggu... Administrasi - Fotografer

√ Penikmat Kopi √ Suka Travelling √ 📷

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Cerita | Melihat Dari Dekat Aktivitas Warga di Kali Bibinoi Kecamatan Bacan Timur Tengah, Halmahera Selatan

21 Oktober 2021   02:18 Diperbarui: 24 Oktober 2021   14:18 512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kondisi terkini pada salah satu sisi Kali Bibinoi saat musim panas/dokpri

Posisi keempat desa tersebut sebenarnya berada di pesisir pantai, sehingga dulu, sebelum pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan membangun jalan darat, warga dari keempat desa itu, memang menempuh perjalanan laut dengan loangboat atau kapal kayu.

Namun, sejak pembangunan jalan darat tuntas dikerjakan, warga memilih menempuh perjalanan darat, lantaran bagi mereka jarak tempuhnya lebih dekat ketimbang menggunakan transporasi laut. 

Hanya saja, kendala yang sering dialami jika menggunakan kendaraan roda dua maupun empat adalah saat musim penghujan, karena kondisi derasnya air kali menjadi penghalang bagi mereka, untuk tiba ke rumah tepat waktu.

Kondisi terkini pada salah satu sisi Kali Bibinoi saat musim panas/dokpri
Kondisi terkini pada salah satu sisi Kali Bibinoi saat musim panas/dokpri
Sebenarnya, jika menggunakan transporasi laut, mata kita dimanjakan dengan pesona pantai nan indah, sepanjang perjalanan, kita melihat pohon mangrove memagari pesisir pantai, ditambah jika kondisi air laut yang tenang-jernih, seakan perjalanan kita ke empat desa tersebut seperti kita ber-traveling.

Dan apabila dalam perjalanan, mendapati cuaca sedikit berangin, maka dari kejauahan kita menyaksikan ombak mewewah mengalun pelan dan bersahabat, serta tiupan angin membuat daun pepohonan kelapa berayun-ayun lembut, seakan mengikuti perintah ke mana angin bergerak dan rindangnya pohon  mangrove yang diganggu angin pantai.

Begitu pun juga terkadang cuaca laut yang teduh, maka dari kejauhan kita menyaksikan laut yang membiru tenang, ditambah satu-dua-tiga perahu mengembangkan layarnya, menambah indahnya pemandangan sepanjang perjalanan menuju ke empat desa tersebut.

Setelah tiba di pantai,  apabila kita mendapati para nelayan yang kembali pulang, dan menjual hasil tangkapannya, mereka menggelar bermacam ikan, sangat memancing selera untuk kita merogoh kocek dan membeli hasil tangkapan nelayan tersebut dan mmebawa ke rumah untuk santapan siang hari -- ikan bakar, ikan kua kuning.

Sejumlah ibu rumah tangga memanfaatkan air di Kali Bibinoi untuk mencuci pakaian/dokpri
Sejumlah ibu rumah tangga memanfaatkan air di Kali Bibinoi untuk mencuci pakaian/dokpri
Sementara jika kita bepergian menggunakan transportasi darat, maka kita sering menemukan Kera Bacan (Macaca nigra) yang keluar di dekat perkampungan, sehingga apabila kita membawa kamera DSLR, kita dapat abadikan momen langkah tersebut. 

Begitu juga, di langit, burung rangkong atau burung Taong sering beterbangan bergerombol, menambah indahnya suasana perjalanan kita.

Kera Bacan maupun Burung Rangkong memang hidup liar di hutan Bacan Timur Tengah, namun dua satwa tersebut masuk daftar yang dilindungi, sehingga warga selalu menjaganya dari ancaman kepunahan.

 Lantaran berdasarkan UU RI No. 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem dan Permen LHK No. 20 tahun 2018 tentang Penetapan Jenis Tumbuhan dan Satwa yang dilindungi. Regulasi inilah membuat warga terus menjaga keberadaannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun