Beliau terlihat sangat bersemangat untuk mengikuti istri saya dan keluarganya untuk bersilahturahmi dengan keluarga mereka di desa Gonone kecamatan Pulau Joronga, Halmahera Selatan.
Dan, ketika kembali pulang istri saya bercerita bahwa dalam perjalanan menuju ke salah satu desa, di tengah perjalanan -- cuaca sedikit berangin dan ombak menghantam loangboat yang mereka tumpangi, semua orang yang ada di dalam longboat menjadi panik.
Namun, sang nenek hanya melempar senyum, dan kemudian berkata bahwa kondisi seperti itu sudah dianggap biasa, lantaran sejak remaja, ketika beliau masih menetap di desa Gonone, dan sering berkunjung ke sejumlah desa di Gane maupun di Bacan Timur Tengah, sering jumpai kondisi laut yang berangin dan berombak. Sehingga, jika mengalami hal serupa, menurutnya sudah menjadi hal yang lumrah bagi orang-orang yang tinggal di pulau kecil.
Kini, nenek permurah senyum itu telah pergi selamanya, meninggalkan anak-anak, cucu dan para cicitnya. Walaupun, saya dan istri tidak sempat hadir mengikuti acara pemakamannya, namun doa kami semoga Nenek husnul khatimah, dan mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT, selamat jalan nenek.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H