Makam sang pahlawan asal Palembang tersebut, memang berbeda dengan ratusan makam warga di pekuburuan Islam, lantaran dipagari tembok beton setinggi satu meter lebih dan disisipkan besi berukuran kecil di atas pagar. Sementara, tepat di depan areal makam, ada sebuah papan nama berwarna krem kombinasi hijau bertuliskan MAKAM PAHLAWAN NASIONAL SULTAN MAHMUD BADARUDDIN II.Â
Jaraknya dengan areal makam kurang lebih 5 meter. Â Dan, tepat di sisi kiri pintu pagar ada sebuah prasasti yang ditandatangani Gubernur Sumatera Selatan, H Sainan Sagiman, menandai peresmian makam Sang Sultan, serta di sisi kanan pintu pagar sebuah papan informasi berukuran sedang bertuliskan sejarah singkat Sultan Mahmud Badaruddin II -- lengkap dengan fotonya.
Warga di Ternate, lebih familiar menyebut lokasi pekuburan Islam berada di Kelurahan Santiong, Ternate Tengah. Dan, memang benar, namun makam Sultan Mahmud Badaruddin II, sudah berada pada wilayah kelurahan Makassar Barat. Karena, lokasi pekuburan Islam berada di tengah-tengah pemukiman warga diapit tiga kelurahan yatui sisi selatan berada pada wilayah kelurahan Santiong, sisi utara berada di wilayah kelurahan Makassar Barat, dan sisi Barat adalah kelurahan Salahuddin.
Ketika memasuki areal makam Sultan Mahmud Badaruddin II, yang pertama kita saksikan adalah makam milik prajurit sang Sultan, makam-makam berukuran kecil diberi warna hijau dan di bagian pusaranya bercat warna krem, jumlahnya 60 makam, berada tepat di depan makam Sultan. Sementara, makam Sultan berada di dalam sebuah bangunan berukuran sedang, dan tidak hanya makam sultan, tapi ada juga dua makam berdekatan dengan makam Sultan, yaitu makam sang istirnya Ratu Ulu Nyimas Zubaidah binti Kemas Haji Muhammad Alim yang berada pada sisi kanan makam sultan dan pada sisi kirinya adalah makam milik guru spiritual sultan, Al-Habib Umar bin Muhammad Assagaf.
Sementara makam putra Sultan Mahmud Badaruddin II, Sultan Ahmad Najamuddin Pangeran Ratu berada sisi kiri berdekatan dengan pagar pembatas, dan tiga makam yang berada di sisi kanan adalah keluarga sang Sultan. Setelah, memotret sejumlah makam prajurit Sultan, saya dipersilahkan masuk melihat makam Sultan, dan istrinya serta makam guru spritualnya.
Di dalam ruangan, selain ketiga makam tersebut, ada sebuah prasasti berukuran kecil bertuliskan profil  Sultan, sehingga begitu kita melihat dari dekat makam sang pahlawan nasional asal Palembang tersebut, kita juga dapat mengetahui secara detail riwayat sang Sultan lengkap dengan tanggal, bulan dan tahun ditetapkan sultan Mahmud Badaruddin II menjadi pahlawan nasional.