Mohon tunggu...
Hilman Idrus
Hilman Idrus Mohon Tunggu... Administrasi - Fotografer

√ Penikmat Kopi √ Suka Travelling √ 📷

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Terobosan Pertama Gibran Rakabuming Raka Setelah Resmi Menjadi Wali Kota Solo

3 Maret 2021   23:29 Diperbarui: 3 Maret 2021   23:49 1137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah resmi dilantik menjadi Wali Kota Solo periode 2021-2026 pada jumat (26/2/2021) lalu, Gibran Rakabuming Raka dan sang Wakil Wali Kota Teguh Prakosa mulai melakukan terobosan dalam memimpin kota Solo selama lima tahun ke depan. Dia tidak ingin merusak popularitas bapaknya ketika menjadi Wali Kota Solo, maupun selama memimpin DKI Jakarta dan tentunya saat ini sebagai presiden Republik Indonesia. 

Sang Bapak yang dikenal suka blusukan mengatasi permasalahan masyarakat, memang mendapat respon positif. Sehingga, Gibran pun berupaya semaksimal mungkin ingin menghadirkan pelayanan terbaiknya seperti yang dilakukan Jokowi. Sebab, Gibran sangat terbebani dengan nama besar sang Bapak dan tentunya menjaga reputasi partai pengusung. 

Menjadi pejabat publik di era modern saat ini, memang sangat berbeda dengan sebelum era digital. Lantaran kontrol kekuasaan tidak serta merta berada di lembaga legislatif. Walaupun kita ketahui bahwa DPRD memiliki fungsi, tugas, wewenang, dan hak dalam mengontrol jalannya pemerintahan.

Tapi, pada era keterbukaan infomasi saat ini, rakyat juga berperan penting dalam mengawasi jalannya roda pemerintahan. Sehingga, pemerintah diminta harus bekerja lebih maksimal dalam merespon berbagai persoalan yang bersentuhan dengan masyarakat, serta diminta bekerja sesuai isyarat Undang-Undang. 

Jika dalam menjalankan roda pemerintahan seorang Wali Kota, Bupati dan Gubernur menyimpang dari aturan atau bahkan kebijakan yang tidak mengena sasaran, maka bersiaplah menerima sorotan. 

Dan, bukan hanya sorotan datang dari anggota legislatif sebagai keterwakilan masyarakat, tapi respon cepat dari masyarakat melalui berbagai platform media sosial. Dan ini, sangat efektif dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir. Hanya menggunakan media sosial, masyarakat langsung menyuarakan aspirasi maupun melontar kritik terhadap Wali Kota, Bupati dan Gubernur bahkan Presiden. 

Justru itu, upaya meminimalisir selentingan-selentingan subjektif dari anggota Legisltaif maupun masyarakat, maka para pejabat publik diminta selalu bekerja maksimal dalam melayani masyarakat. 

Untuk mengatasi persoalan seperti itu, Gibran Rakabuming Raka yang juga dikenal sebagai figur muda potensial, sudah memiliki gambaran, atau solusi yang hampir sama persis dilakukan oleh Jokowi, mantan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo -- yang semuanya berasal dari partai PDIP dan memiliki track record baik semasa memimpin. 

Terobosan pertama dilakukan Gibran seusai dilantik bersama sang wakilnya Teguh Prakosa adalah membuat terobosan baru untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Salah satunya dengan meminta semua kepala dinasnya untuk membuat akun media sosial sebagai kanal aduan.

Ini dilakukannya, lantaran Kekuatan media sosial sangat ampuh untuk menyelesaikan problem masyarakat. Dan memang sudah teruji. Meski hanya lewat medsos, sejumlah persoalan yang terjadi pada masyarakat bisa dilaporkan ke pemerintah dan mendapat respon serta langsung terselesaikan. 

Langkah ini, tentunya sudah dilakukan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, yang sangat responsif terhadap informasi yang disampaikan masyarakat. Kita tentu masih ingat, aduan masyarakat kepada Ganjar Pranowo terkait praktek pungutan liar pada jembatan timbang di Subah, Kabupaten Batang pada tahun 2014. 

Berdasarkan informasi yang disampaikan masyarakat, akhirnya sang Gubernur melakukan sidak dilapangan dan menemukan praktik pungli yang dilakukan di jembatan timbang, sehingga respon cepat seperti itu dapat mengatasi persoalan yang ada di lapangan. 

Langkah ini sangat efektif, justru itu pada saat melantik sejumlah kepala daerah di Provinsi Jawa Tengah, seperti dilansir Kompas.com jumat (1/3/2021) kata Gibran, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menginstruksikan pada saat pelantikan, seluruh kepala dinas dan kepala daerah harus punya akun media sosial, dan dijadikan kanal aduan. 

Respon terhadap instruksi Gubernur Jateng, maka Gibran Rakabuming Raka dan sang wakilnya langsung membuat terobosan baru untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Salah satunya dengan meminta semua kepala dinasnya untuk membuat akun media sosial sebagai kanal aduan. 

Dan alasannya, agar masyarakat dapat segera ditangani tanpa harus menunggu lama seperti bebelumnya. Walaupun, sebelumnya ada kanal aduan khusus bernama Unit Layanan Aduan Surakarta (ULAS) yang telah dibuat.

Namun menurut putra Sulung Jokowi itu dirasa kurang efektif, lantaran keluhan yang disampaikan masyarakat melalui layanan ULAS masih terkesan menggunakan prosedur formal seperti harus ditulis dahulu dibaca banyak orang baru ditindaklanjuti. 

Walaupun, belum genap sebulan memimpin kota Solo, namun gerbrakan ini menurut saya nantinya berjalan efektif dalam mengatasi sejumlah persoalan yang terjadi di tengah masyarakat. Dan, langkah yang dilakukan Gibran bersama wakilnya patut di apresiasi, sebab ini merupakan kebijakan yang cukup fenomenal pada era keterbukaan informasi saat ini. 

Dan, langkah ini dilakukan Gibran setidaknya menghadirkan kesan yang cukup baik di mata masyarakat, lantaran mereka menaruh harapan besar kepada Gibran dan Teguh Prakosa untuk menghadirkan perubahan selama lima tahun ke depan. 

Selain itu, gebrakan ini dapat dikatakan sebagai cara yang sangat tepat dalam mengagregasi kepentingan masyarakat, serta menepis pesimisme dari orang-orang yang meragukan kemampuan Gibran dalam memimpin kota Solo. 

Gebrakan melalui akun media sosial sebagai kanal aduan dalam mengatasi persoalan masyarakat yang dilakukan Gibran dan Teguh Prakosa, sebenarnya harus dicontohi oleh semua kepala daerah di Indonesia. 

Sebab, dalam hal memimpin, masyarakat tidak membutuhkan retorika dari seorang pemimpin, tapi aksi nyata dalam mengatasi sejumlah problem yang ada di tengah masyarakat sangat dibutuhkan.

Ini baru kebijakan soal pelayanan, dan tentunya kita semua menanti gebrakan-gebrakan selanjutnya yang dilakukan sang putra sulung Presiden Joko Widodo itu, untuk membawa kota Solo jauh lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun