Mohon tunggu...
Hilman Gufron
Hilman Gufron Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Mahasiswa Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Republik Islam Iran adalah Gambaran NKRI Bersyariah

26 Agustus 2019   06:44 Diperbarui: 26 Agustus 2019   07:04 2401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ketokohan Agama yang Kuat

Terjadinya inflasi dan hancurnya ekonomi Iran dijadikan sebagai senjata utama kaum agama untuk mempengaruhi masyarakat bahwa semua ini terjadi karena jauhnya Iran dengan perintah-perintah agama.

Jauh sebelum inflasi terjadi, tokoh-tokoh agama Islam di Iran sudah sering memperingatkan masyarakat akan bencana yang akan terjadi jika kekukasaan shah langgeng di Iran. Terbuktinnya peringatan itu menjadi dorongan baru bagi masyarakat untuk melakukan Revolusi.

Ayatollah Khomeini, tokoh tinggi agama Islam Iran, yang berada dalam daftar buronan shah, berpindah-pindah pengungsian. Hampir serupa dengan apa yang terjadi pada Habib Rizieq Shihab. 

Dipuja oleh pengikutnya, Tersangkut pidana di negaranya. Setelah dirasa tidak aman di tempat persembunyiannya di Irak, Khomeini pun memutuskan untuk mengasingkan diri ke Prancis.

Dari tempat yang jauh, Khomeini masih bisa memberikan propaganda-proganda terhadap shah kepada pendukung setianya di Iran yang semakin hari semakin bertambah.

1979, pasca jatuhnya Shah, 98,2 persen rakyat Iran menjawab "Ya" untuk pilihan dengan satu pertanyaan: "Apakah monarki digantikan oleh sebuah Republik Islam?".

Membangun Sebuah Republik Islam

Hal pertama yang dilakukan oleh Khomeini adalah mendirikan Dewan Revolusi dan komite-komite revolusi seantero negeri dengan masjid sebagai pusat kegiatannya. Kebijakannya yang paling besar adalah Revolusi Kebudayaan. Dikutip dari tirto.id oleh Windu Yusuf:

"Sebelum revolusi, orang minum di depan umum dan berdoa di kamar. Setelah revolusi, orang berdoa di depan umum dan minum di kamar," demikian pepatah yang populer beberapa tahun setelah Republik Islam Iran berdiri.

Revolusi kebudayaan ini benar-benar merubah kehidupan sosial dan budaya Iran. Dari yang tadinya kebarat-baratan diklaim menjadi lebih Islami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun