Cahaya menyeruak
Mata terpejam
Bulan dan bintang yang indah
tak sampai dalam genggamku
Jemariku melihat keindahan
Hanya sejengkal
Tak seterang rembulan
di dasar danau
Bayangan berlari
Sejauh cahaya menggapainya
Bayangan itu, cahaya itu
Yang satu diciptakan oleh yang lain
Sentuh aku, bayangan
Peluk aku dengan lembut
Bawa aku menari
Iringi langkah kecilmu
Langkah kecil menuju keindahan
Hanya sejengkal:
Mataku menangkapmu
Tapi kau adalah aku dalam bentuk yang lain
Karena kau adalah cermin:
Mengirim cahaya padaku
Dekatkan rembulan pada jemariku
Kenalkan aku akan keindahanku
Berikan aku cahaya itu
Agar malam tak lagi menakutiku
Sepi tak lagi menghantuiku
dan bayangan tetap memelukku
Berdua saja aku dan kau
Dilumuri cahaya
Tenggelam di tengah danau
Menuju rembulan
[ ]
Merekah
Alam sedang tersenyum
Cerah di kaki langit
Malam mengalah pada fajar
Kupu-kupu menari
Burung-burung bernyanyi
Para unggas berceloteh
Mata menyambut cahaya
Mengayun, mengalun
Kaki ini ingin berlari
Ada kau di sana menanti
Berdiri menantang pagi
Kau gandeng tanganku
Kau tersenyum padaku
Darah berdesir sepanjang nadi
Mendesak jantung
meledak, menghambur:
Aku adalah kepingan yang kau susun ulang
Karena tangan mungilmu suci:
Mengalirkan hangat mentari
Meluapkan harapan
merekatkan kepingan yang retak
Aku terlahir kembali
seperti fajar menyongsong hari
Setiap hari adalah baru
Cinta yang sama menjadi bentuk yang lebih tinggi:
Kau naik menjadi bidadari
Anugerahkan cinta yang kurindukan
[ ]
Memudar
Sisa nyala siang ini
Awan memecah diri
Memberi jalan pengelana
Angin lebih bebas
Kabarkan cinta yang terluka
Temani mata yang lelah
Antarkan jejak dari peraduan
Senja menghampiri
Kawanan buru lekas pergi
Ombak menenangkan diri
Hormati cinta yang tersakiti
Jemariku rontok
Terrhempas bersamamu
Terlepas dari genggamku
Terbuang dalam sesalku
Jangkrik berderik
Nyanyikan lagu itu:
Cinta hilang di senja hari
Enggan temani si lemah diri
[ ]
Cahaya melesat pergi
Mataku terbuka:
Tidak ada apa-apa
Tidak ada diriku di sana
Kakiku tak bisa melihat
Tercebur di kubangan lumpur
Dihinggapi ketakutan
Tersesat dalam gelap
Lentera telah pergi
Tak mampu kujangkau
Enggan pula kuberlari:
Mungkin dia lelah menemani
Tinggal aku sendiri
Menatap yang tak terlihat
Memeluk kehampaan
Menjadi budak kegelapan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H