Mohon tunggu...
Hilman Fajrian
Hilman Fajrian Mohon Tunggu... Profesional -

Founder Arkademi.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Jalur Cepat Ekosistem Mobil Listrik

30 Desember 2015   11:45 Diperbarui: 30 Desember 2015   11:45 769
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertamina juga pernah menyumbangkan 6 unit mobil listrik mewah Toyota Alphard kepada Universitas Brawijaya, Universitas  Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Universitas Riau, Institut Teknologi Bandung, dan Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya, untuk dikembangkan pada 2013. Mobil ini sebelumnya adalah karya anak perusahaan Pertamina, Pratama Mitra Sejati, pelaksana pembuatan mobil listrik yang pernah dipamerkan diajak KTT APEC 2013 di Bali.

[caption caption="Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto (kini mantan) bersama Rektor ITS Prof Triyogi Yuwono menjajal mobil listrik sumbangan Pertamina tahun 2013. (sumber: Jawa Pos)"]

[/caption]

[caption caption="Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) yang berada di Kantor Pusat Pertamina di Jakarta. (sumber: detik.com)"]

[/caption]

[caption caption="Mobil listrik Selo kelas high-end karya anak bangsa Indonesia. (sumber: liputan6.com)"]

[/caption]

Langkah tersebut adalah tindaklanjut dari surat Kementerian BUMN No. S-59/S.MBU/4.2013 tanggal 24 April 2013 perihal Program Pengembangan Mobil Listrik.

"Ini adalah bentuk partisipasi aktif Pertamina dalam pengembangan mobil listrik nasional. Pertamina sangat mendukung program pemerintah, dalam hal ini Kementerian BUMN, dalam upaya pengembangan kapasitas dan kemampuan nasional untuk memproduksi alat transportasi yang ramah lingkungan dan tidak bergantung pada energi fosil yang tak terbarukan," tutur Direktur Umum Pertamina kala itu, Luhur Budi Djatmiko.

Kenyataan itu sudah jelas di depan mata: mobil listrik adalah masa depan dan mobil pembakaran akan punah. Cepat atau lambat kita pasti akan menggunakannya. Pilihan ada pada kita: menjadi pionir atau pengikut yang hanya bisa mengonsumsi?

Kita perlu jalur cepat membangun ekosistem mobil listrik ini di Indonesia. Dan kita boleh yakin bahwa bangsa Indonesia tengah berada di masa yang tepat karena memiliki pemimpin yang berani dalam terobosan serta mampu bekerja cepat. (***)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun