Dengan dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 di dunia dan negara kunci Asia Pasifik, setiap perubahan besar yang Indonesia lakukan akan mampu mengubah wajah dunia. Itu sebabnya kita menjadi tuan forum energi bersih kelas dunia, Bali Energy Forum pada 11-12 Februari 2016 nanti. Presiden Jokowi akan tampil sebagai salah satu pembicara utama.
"I‎ndonesia jadi forum energi bersih mengundang seluruh pemimpin dunia bagaimana kita berkolaborasi membangun energi bersih. Kita bisa menjalin klaborasi gobal secara intitusi, kita kembali OPEC dan EIA. Kita berkesempatan menjembatani sekaligus belajar dari keduanya, disamping energi fosil dan juga renewable," ucap Menteri ESDM Sudirman Said.
PERTAMINA: KEBANGGAAN DAN HARAPAN KITA
Pertamina sebagai perusahaan energi terbesar Indonesia dan kebanggaan negara, memikul tanggungjawab dalam mewujudkan kemandirian dan kemerdekaan bangsa ini di sektor energi. Pertamina harus menjadi lokomotif dalam membangun, mengembangkan, mendorong dan mengaplikasikan perwujudan energi terbarukan dan energi bersih di green economy ini. Bukan saja demi Indonesia, tapi demi tanggungjawab kita sebagai warga dunia yang hidup di planet yang sama dan masa depan anak-cucu kita.Â
Kolaborasi dan pemberdayaan tiap entitas masyarakat hingga sektor terkecil menjadi syarat penting perwujudan green economy. Ia tak lagi diwujudkan dalam pola lama yang hierarkis dengan pemerintah atau pemilik modal di puncak piramid. Pemerintah dan Pertamina mesti mengubah dirinya sebagai platform sosial untuk mendorong kolaborasi, inovasi, kreativitas, integritas dan setiap upaya peningkatan nilai di sisi masyarakat. Ia mesti dijalankan secara terbuka, saling tergantung, memberdayakan, bergotongroyong dan berintegritas.
[caption caption="Presiden Joko Widodo meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) dan ground breaking proyek pengembangan geothermal Pertamina di Kamojang, 5 Juli 2015. (sumber: Antara)"]
Bangsa ini mengapresiasi setiap langkah Pertamina dalam mewujudkan pengembangan dan penyediaan energi terbarukan. Seperti yang sudah Pertamina canangkan atas pengembangan pembangkit listrik energi baru 1,13 gigawatt dan produksi biofuel 1,28 juta kiloliter hingga 2019. Pertamina juga akan meningkatkan kapasitas produksi. Kapasitas produksi pembangkit listrik panas bumi juga turut ditingkatkan Pertamina sebesar 907 megawatt, solar photovoltaic dan energi angin masing-masing 60 megawatt, biomassa 50 megawatt, dan seterusnya. Meski masih bersifat sentralistik, namun ini adalah langkah awal yang baik.
Indonesia perlu sebuah lompatan kuantum atau lompatan besar dalam kemandirian energi. Ia harus dimulai dari perubahan paradigma dan diwujudkan lewat kerjakeras oleh seluruh lapisan. Lewat Smart Grid, kita berharap Pertamina menjadi lokomotif utama untuk mewujudkan kemandirian dan kemerdekaan energi bangsa Indonesia dan kebanggaan kita kepada dunia. (***)
Bahan bacaan:
- Wikonomic;Â Don Tapscott & Anthony Williams.
- Macro Wikinomic, Solution for Connected Planet;Â Don Tapscott & Anthony Williams.
- White Paper - The Smart Grid and the Evolution of the Independent System Operator; Chris Thomas, Bruce Hamilton, and Jinho Kim.
- U.S. Energy Infrastructure Investment: Large-Scale Integrated Smart Grid Solutions with High Penetration of Renewable Resources, Dispersed Generation, and Customer Participation; Power Systems Engineering Research Center.
- Towards A Green Economy for Canada; Sustainable Prosperity.
- Personal Carbon Allowances White Paper;Â Carbon Trust.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H