Mohon tunggu...
Hilman Fajrian
Hilman Fajrian Mohon Tunggu... Profesional -

Founder Arkademi.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Harapan Terbit di SCM Summit, Harga Minyak Membayangi

15 April 2015   17:31 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:04 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, karena produk dan layanan Servotech ada pada jenis barang dan jasa yang terus diperlukan secara kontinyu, maka posisi bisnis Servotech yang sudah berusia 12 tahun ini masih aman.

Nurul juga sepakat dengan Kemas bahwa iklim industri SCM hulu migas nasional makin membaik. Salah satu indikatornya dengan banyaknya proyek yang Servotech pegang dan persaingan makin sehat. Teknologi baru juga makin cepat masuk dan bisa diakses secara bebas. Kondisi seperti ini membuat pelaku usaha seperti Servotech harus cepat beradaptasi.

Meski 2015 adalah tahun pertama Servotech ikut mendirikan booth di Indonesia SCM Summit, Nurul melihat event ini sangat strategis bagi usahanya. Bukan saja ia bisa memperkenalkan produknya ke kalangan pelaku industri SCM hulu migas nasional, tapi juga memantau kompetitornya.

"Di SCM Summit ini kami membuktikan bahwa kami sangat siap di pasar global," tegasnya.

[caption id="attachment_410271" align="aligncenter" width="700" caption="Booth Servotech Indonesia di ruang eksibisi Indonesia SCM Summit 2015. Siap masuk ke pasar global. (dokpri)"]

14291041872038734806
14291041872038734806
[/caption]

Ridzki Simanjuntak, Kepala Subdinas Penerapan dan Pengawasan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) SKK Migas, mengatakan iklim industri hulu migas nasional tidak terlalu ditentukan oleh rezim. Ia yakin bahwa setiap masa pemerintahan selalu ingin mewujudkan iklim industri yang baik. Pemerintah juga makin baik dalam menciptakan harmonisasi di hulu migas, baik dari aspek regulasi, persaingan, birokrasi maupun iklimnya.

"Kita terus meninjau harmonisasi regulasi kita terhadap local content (kandungan lokal). Karena itu harmonisasi ini menjadi topik penting dalam pembahasan SCM Summit tahun ini. Apakah regulasi kita selama ini sudah selaras atau tidak. Lewat acara ini kita hendak mendapatkan feedback," ujar Ridzki.

Pada SCM Summit pertama tahun lalu, kata Ridzki, SKK Migas berupaya membedah berapa besar dampak SCM hulu migas pada pertumbuhan ekonomi nasional. Pada tahun ini, SCM Summit membedah harmonisasi regulasi.

Apakah kira-kira pemerintahan Jokowi bisa membuat perbedaan?
"Mudah-mudahan. Ini bukan persoalan rezim siapa. Kita bicara soal Indonesia dan terus melakukan perbaikan secara berkelanjutan. Tapi langkah pertamanya harus ada keinginan dulu, dan ini yang kita bangun bersama-sama," pungkas Ridzki. [*]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun