2. Membangun Percakapan, bukan Broadcast
Anda hadir di blog untuk berinteraksi, membangun percakapan, menjalin hubungan dan keintiman yang lebih dalam dengan khalayak lewat tulisan. Blog bukan koran, majalah, radio, televisi dan media mainstream lain di mana anda atau Humas biasa broadcasting informasi. Berhentilah menggunakan blog dengan cara yang sudah anda atau Humas lakukan. Anda salah tempat.
Di ekosistem ini orang-orang membangun percakapan dua arah dengan anda, bukan mendengarkan pidato anda seperti di lapangan atau ruang-ruang pertemuan. Tak ada tempat untuk pidato di sini, atau tak ada siapa pun yang kelak mendengarkan anda.
3. Blog Bukan Kantor Berita
Kalau anda ingin berita soal anda atau KemenPan didistribusikan secara luas, pergi lah ke kantor surat kabar atau televisi. Kalau blogger ingin membaca berita (khususnya hard news), mereka akan membaca koran atau menonton televisi, bukan mengakses blog. Anda jelas salah tempat. Ini terbukti dari statistik hit keterbacaan tulisan anda/Humas yang tak pernah mencapai 100. Konten anda jauh dari menarik.
4. Organik, Otentik
Mungkin komunikasi atau tulis-menulis bukan bidang anda, tidak ada masalah. Penghuni Kompasiana tidak akan menuntut anda jadi penulis hebat di sini, karena anda MenPan, bukan penulis. Tapi saya yakin kita semua di sini mengharap anda hadir secara organik, tidak diwaliki siapa pun dalam membangun percakapan. Kami perlu Yuddy, bukan perlu Humas. Kalau perlu Humas, kami akan pergi ke situs KemenPan.
Tak peduli pula seberapa kemampuan anda dalam tulisan, selama itu adalah gaya anda yang otentik. Orang tidak pernah peduli dengan renyahnya gaya tulisan Dahlan Iskan, formalnya SBY atau religiusnya Tifatul. Mereka hadir dengan gaya masing-masing, mereka otentik dalam berinteraksi dengan khalayak. Jangan percaya bila ada orang yang menyarankan anda harus berbahasa begini-begitu di blog atau social media.
Anda pastinya sibuk dengan pekerjaan dan tanggungjawab sehingga tidak bisa sering menulis di sini. Tidak ada masalah. Saya pribadi lebih berharap anda hadir dengan informasi berkualitas di sini ketimbang memperbanyak kuantitas tapi berkualitas rendah. Saya pikir banyak orang sependapat dengan itu.
5. Berbagi
Setiap orang hadir dengan beban atau tanggungjawabnya masing-masing. Contohnya, saya sebagai konsultan dan praktisi komunikasi dan social media tak akan bicara jauh-jauh dari kompetensi saya untuk kemudian dibagi kepada Kompasianer lain. Anda sebagai MenPan tak hanya punya kapasitas di situ, tapi juga berkapasitas menyusun strategi birokrasi dan punya informasi kunci di bidang tersebut. Hal tersebut adalah value anda yang tidak bisa digantikan oleh pihak lain. Anda orang nomor satu di bidang pemberdayaan birokrasi Indonesia. Maka tidak ada orang yang bisa membagi informasi kunci dan penting soal itu ketimbang anda. Dalam konteks itu lah kami perlu anda berbagi.
Akhirnya, selamat datang Menteri Yuddy. Saya berharap anda punya arti di sini.[*]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H