Mohon tunggu...
Hilman Fajrian
Hilman Fajrian Mohon Tunggu... Profesional -

Founder Arkademi.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Pilih Mana: Facebook atau Twitter?

4 Maret 2015   15:20 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:11 486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Brand anda produk mie yang berlokasi di Balikpapan. Maka captive market anda adalah penduduk Balikpapan dan sekitarnya (misal Samarinda, Bontang, Kukar dll) yang gemar mie atau sedang ingin makan mie. Anda kemudian ingin memonitor orang-orang ini lewat kata kunci ‘mie' dan geotagging di Balikpapan dan sekitarnya. Ketika seorang pengguna social media di Balikpapan dan sekitarnya menuliskan kata ‘mie', anda akan mengetahuinya dan bisa langsung melakukan engagement kepada orang itu misal dalam bentuk mention. Salah satu fungsi terbesar social media adalah tracking dan monitoring secara real time. Sayangnya, fungsi ini baru bisa dilakukan di Twitter, bukan Facebook. Kesimpulan: bila anda turut menjalankan aktivitas monitoring secara intens terhadap captive market anda, maka Twitter tempatnya.

12. ANALISA & RISET

Bila salah satu tujuan anda terjun di social commerce adalah untuk mendapatkan data-data yang berhubungan dengan tren, produk, industri, ketertarikan konsumen, demografi, survei dan intelijen serta benchmark terhadap kompetitor, maka anda membutuhkan raw data yang lebih terbuka, lebih banyak dan lebih terkategori. Tiga aspek ini - terbuka, banyak, terkategori - adalah milik Twitter. Terbuka karena Twitter hanya data mentah berupa teks atau RSS feed yang lebih mudah diidentifikasi. Banyak karena skala network Twitter lebih luas. Meski pengguna Facebook lebih banyak dari Twitter, tapi jumlah konektivitas antar pengguna jauh lebih banyak Twitter. Terkategori karena Twitter adalah social media pertama yang mempopulerkan hashtag dan sampai sekarang adalah satu-satunya yang memiliki fitur trending paling akurat berdasarkan hashtag dan keyword. Fakta lain, Twitter adalah mesin pencari kedua paling populer setelah Google, atau Twitter adalah mesin pencari paling top di social media. Karena ketiga aspek ini lah segi ketersediaan analytic tool untuk Twitter jumlahnya jauh melampaui Facebook -- jumlahnya ada ribuan. Analytic tool itu (baik gratis atau berbayar) menyediakan banyak data outcome yang berguna bagi kepentingan analisa, riset, pengembangan dan intelijen yang kita jalankan. Kesimpulan: bila anda ingin mendapatkan data yang lebih lengkap dan komprehensif tentang segala aspek dalam bisnis anda, maka Twitter tempatnya. Dari perbandingan-perbandingan di atas, kita tahu bahwa Twitter lebih punya banyak keunggulan dibanding Facebook. Namun masing-masing aspek itu unik dan hampir tidak bisa disubstitusikan. Facebook dan Twitter tidak sedang bersaing, mereka berkomplemen, itu faktanya. Pada akhirnya, tinggal kita yang menjatuhkan pilihan - pada Facebook, Twitter, atau keduanya - berdasarkan kepentingan, tujuan, aktivitas dan jenis konten pada social commerce kita. Selamat memilih.[*] Tulisan ini adalah versi Kompasiana dari tulisan aslinya di Blog Social Lab dengan penulis yang sama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun