Mohon tunggu...
Hilman Darmasetiawan
Hilman Darmasetiawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya mengikuti lintasan para shufi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tokoh Psikoterapi Islam

26 Desember 2024   22:24 Diperbarui: 26 Desember 2024   22:24 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Menunjukkan teori pembelajaran dengan bersyarat, (Dampak sebuah motiv bersyarat) seperti yang dikenalkan oleh Pavlov (1318.H/ 1900.M). Beliau mengatakan: " Ketika jiwa seseorang membayangkan sesuatu, seluruh anggota tubuh dan kekuatan yang ada dalam tubuh tersebut digerakkan menuju sesuatu yang diinginkan tersebut, hingga ketika yang dibayangkan itu hal yang baik, maka kesukaanya makin kuat, dan berujung dengan derasnya air liur. Dalam teori Al Ghazali dijelaskan bahwa mengalirnya air liur desebabkan oleh penilaian pada yang dibayangkan, karena banyak hal diantaranya: 

Karena jiwa seseorang dengan lainya saling berpengaruh, sebagai contoh ketika seseorang hidup dalam sekelompk orang yang bersedih, atau ketika temanya sedih ia akan terbawa sedih juga. Karena setiap pemandangan yang nampak terus menerus di mata kita akhirnya akan mengikat jiwa kita. Al Ghazali dalam menunjukkan teorinya berdasarkan pada uji coba dalam kehidupan manusia, karena pada saat itu belum ada LAB, terutama dalam teori Pembelajaran serupa bersyarat, yang sama sekali tidak membutuhkan kontiyuitas dan pengulangan sebagai contoh, seseorang yang pernah digigit ular, ia belajar untuk takut pada setiap tali yang berwarna hitam di waktu malam, padahal tidak ada kesamaan antara ular dan tali kecuali dalam anggapan saja dan ia tak akan terulang kedua kalinya digigit oleh ular. 

Al Ghazali dan Ilmu Fisiologi Ilmu yang berbicara tentang fungsi anggota tubuh dalam kaitanya dengan prilaku (fisiologi) menegaskan bahwa akal adalah sebagai pengendali dan penguasa prilaku seseorang, hal ini merujuk pada hasil studi dan penelitian yang dilakukan dewasa ini. Pandangan ini berbeda dengan Alqur'an yang menyatakan dengan gamblang bahwa yang yang mengendalikan prilaku manusia adalah Qalbu. Lihat QS: Al A'raf, 179 Allah berfirman: Dalam hadist nabi juga disebutkan: . ( ) Menurut Rabi' Al Ghazali menjelaskan makna kalbu (Akal) dan korelasinya dengan prilaku dengan mengunakan argument Alquran seperti berikut:

1.Kalbu adalah daging paniel yang bentuknya seperti tisu terletak dalam dada, dan di dalamnya ada pengering, memiliki kantong /capatis untuk menampung darah hitam, sebagai sumber/pusat/ roh hewani.

2. Kalbu adalah sesuatu yang lembut bersifat rabbani, ia merupakan hakekat manusia yang dapat mengerti alam bisa berdialog, tempat diberi pahala dan disiksa. 

3. Kalbu memiliki dua serdadu, satu bisa melihat dengan alat indra, seperti mata, telinga, mulut, dan satunya tidak bisa melihat kecuali dengan nurani seperti kekuatan jiwa. Kedua serdadu tersebut memiliki tugas dan fungsi sebagaimana berikut: 

A. Sebagai pendorong untuk meraih hal-hal yang positif seperti syahwat, dan penolak terhadap hal yang negative seperti amarah. Al Gazali menyebutkan hal ini dengan istilah Iradah/keinginan. 

B. Sebagai pengerak terhadap anggota tubuh untuk mencapai tujuanya, hal ini disebut dengan Kudrat/kemampuan. \

C. Yang mengenal dan mengetahui segala sesuatu yang berkaitan dengan energy pendengaran, penglihatan, ciuman, rasa, sentuhan, dan semua itu ada pada bagian fisik luar yang terstruktur dalam wujud daging, urat, saraf, darah, tulang, semuanya menggunakan kekuatan kalbu ini. 

D. Kalbu memiliki dua serdadu: - Serdadu Zahir yang terdiri dari shahwat, amarah, dan bertempat di kedua tangan, kaki, dan seluruh anggota tubuh lainya. - Serdadu Batin, dan tempatnya pada akal (otak), ia adalah kekuatan berfikir dan berimajinasi, berperaduga, dan setiap kekuatan itu memiliki peran masingmasing. - memiliki dua serdadu, dan keduanya sangat patuh melayaninya Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Al Gazali melihat kalbu dengan merujuk pada konsep Alquran yang berfungsi untuk mengatur dan mengendalikan perilaku.

Perilaku (Behavior) dalam Pandangan Al Ghazali Menurut Mansur (2001) dan lainya, Al Gazali dalam memandang sebuah prilaku ditinjau dari beberapa dimensi, dan banyak memiliki kesamaan dengan psikologi modern, hal ini bisa dilihat bahwa perilaku menurutnya: 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun