Mohon tunggu...
Hilma Nuraeni
Hilma Nuraeni Mohon Tunggu... Penulis - Bachelor Degree of Public Education University of Ibn Khaldun Bogor

Saya baru saja menyelesaikan pendidikan sarjana di Universitas Ibn Khaldun Bogor jurusan Pendidikan Masyarakat. Saya tertarik pada bidang pelayanan, project manajemen, writing dan marketing. Pengalaman kerja terakhir saya sebagai Customer Support Intern di PT. Cloud Hosting Indonesia selama 1 tahun, dan sebagai Marketing Research Intern di GPS United Insurance selama 5 bulan. Ketertarikan saya terhadap bidang penulisan juga telah mengantarkan saya untuk bisa menjadi seorang copywriter di Kompasiana yang menerbitkan artikel, puisi, cerpen, maupun fakta-fakta menarik seperti tips dan trik selama masa perkuliahan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Semakin Dewasa dan Bertambah Usia: Benarkah Dunia Semakin Tak Berwarna?

3 Agustus 2024   08:45 Diperbarui: 3 Agustus 2024   08:57 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semakin Dewasa dan Bertambah Usia: Benarkah Dunia Semakin Tak Berwarna?


Saat kamu semakin dewasa dan usia bertambah, sering kali terdengar ungkapan bahwa dunia terasa semakin membosankan atau kurang berwarna. Namun, apakah itu benar adanya? Yuk, kita telusuri beberapa poin penting mengenai persepsi ini.

1. Perubahan Perspektif Seiring Usia

Seiring bertambahnya usia, cara pandang kita terhadap dunia cenderung berubah. Dulu, ketika masih muda, setiap hari rasanya penuh dengan hal-hal baru dan menyenangkan. Dunia terasa luas, penuh dengan warna-warni yang memikat. Namun, seiring waktu, pengalaman hidup yang terus bertambah membuat kita lebih kritis dan kadang-kadang lebih selektif dalam melihat hal-hal di sekitar kita.

Ketika muda, kita sering kali melihat dunia melalui lensa yang penuh harapan dan imajinasi. Namun, seiring bertambahnya usia, pandangan kita menjadi lebih realistis. Ini mungkin membuat dunia terasa sedikit kurang cerah, tetapi bukan berarti pesonanya hilang. Kedewasaan seringkali membawa pemahaman yang lebih dalam dan apresiasi terhadap hal-hal yang sebelumnya mungkin terlewatkan. Dunia menjadi lebih bermakna, meski mungkin tidak selalu secerah dulu.

2. Pengalaman dan Nostalgia

Pengalaman hidup dan nostalgia memainkan peran penting dalam bagaimana kita memandang dunia seiring waktu. Dengan bertambahnya usia, kita memiliki lebih banyak kenangan yang mungkin terasa lebih berwarna dibandingkan dengan pengalaman baru. Kenangan-kenangan masa lalu sering kali dipenuhi dengan emosi dan makna yang mendalam, yang membuat pengalaman baru tampak kurang memikat.

Nostalgia bisa memberikan rasa hangat dan nyaman, tetapi juga bisa membuat kita merasa bahwa hal-hal baru tidak pernah bisa seindah yang sudah kita alami sebelumnya. Padahal, setiap pengalaman baru membawa potensi untuk menemukan hal-hal menakjubkan. Perlu diingat, dunia tidak kehilangan warnanya; kita hanya perlu belajar untuk melihat dan menghargai warna-warna baru yang ditawarkan oleh kehidupan saat ini.

3. Keseimbangan Antara Realitas dan Harapan

Saat dewasa, kita cenderung lebih realistis dan menerima kenyataan hidup dengan lebih lapang dada. Hal ini bisa membuat kita lebih fokus pada apa yang ada daripada terus mengandalkan harapan dan impian yang mungkin tidak selalu terwujud. Keseimbangan ini kadang-kadang membuat kita merasa dunia menjadi kurang menakjubkan.

Namun, realitas bukan berarti kehilangan warna. Sebaliknya, realitas membawa kesempatan untuk menemukan keindahan dalam hal-hal sederhana. Dengan pendekatan yang realistis, kita bisa belajar untuk lebih menghargai dan menikmati keindahan sehari-hari yang sering terlewatkan. Dunia menjadi lebih berwarna ketika kita mampu melihat keindahan dalam keseharian dan menghargai momen-momen kecil.

4. Kreativitas dan Kebahagiaan
Salah satu cara terbaik untuk menjaga dunia tetap berwarna adalah dengan terus berlatih kreativitas dan mencari kebahagiaan dalam kehidupan sehari-hari. Kreativitas tidak mengenal usia; dari menulis, melukis, hingga berkebun, semua aktivitas kreatif bisa memberikan semangat baru dan warna dalam hidup.

Selain itu, kebahagiaan sering kali ditemukan dalam hal-hal kecil yang sederhana. Menghabiskan waktu dengan orang-orang terkasih, menjalin hubungan yang berarti, atau mengejar hobi yang disukai bisa memberikan rasa puas dan kebahagiaan yang membuat hidup terasa lebih berwarna. Dunia tidak menjadi kurang menarik; kita hanya perlu terus mencari dan menciptakan warna-warna baru dalam kehidupan kita.

Pendapat Ahli

Dr. Laura Carstensen, seorang profesor psikologi di Stanford University, memberikan pandangan yang menarik tentang hal ini. Dalam artikel "The Influence of a Sense of Time on Human Development," Carstensen menjelaskan bahwa ketika seseorang semakin tua, mereka cenderung mengembangkan kemampuan untuk lebih fokus pada hal-hal positif dan memperkaya pengalaman mereka dengan cara yang lebih mendalam. Carstensen menyebutkan bahwa perubahan persepsi ini bisa membuat dunia terasa lebih berarti, meskipun tidak selalu terasa semangat seperti saat muda. Dalam penelitian ini, Carstensen menyatakan bahwa seiring bertambahnya usia, orang-orang lebih memilih untuk menghabiskan waktu dengan orang-orang yang mereka cintai dan mengejar kegiatan yang memberikan kepuasan, daripada terjebak dalam kesibukan yang tidak memuaskan.

Daftar Pustaka

- Carstensen, L. L. (2006). "The Influence of a Sense of Time on Human Development." Science, 312(5774), 1913-1915.

Dengan pemahaman ini, kita bisa melihat bahwa dunia tidak menjadi kurang berwarna seiring bertambahnya usia. Sebaliknya, dunia hanya berubah bentuk, dan bagaimana kita memilih untuk melihat dan mengalami dunia tersebut adalah kunci untuk menjaga agar hidup tetap penuh warna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun